Rabu, 10 Juli 2013

Tragis! Fotografer Mesir Ditembak Mati Saat Rekam Penembakan oleh Tentara


KAIRO - Mengenaskan! Seorang fotografer media Mesir tewas
ditembak tentara. Namun, fotografer dari surat kabar Al-Horia
Wa Al-Adala ini sempat mengambil gambar tentara yang
menembaknya dari atas gedung di Kairo.
Adegan demi adegan berhasil diabadikan oleh kamera milik
Ahmed Samir Assem (26). Insiden tragis ini terjadi ketika
serangan melanda para demonstran pendukung presiden
terguling Mohammed Morsi, yang berkumpul di luar markas
besar pasukan elit Mesir, Garda Republik, di Kairo.
Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (10/7/2013),
Assem mengabadikan seluruh kejadian, terutama sejak para
pendukung Morsi menunaikan salat subuh berjamaah pada
Senin (8/7) waktu setempat. Ketika serangan terjadi, kamera
Assem terus mengambil gambar.
Hingga kamera Assem menangkap gambar para tentara yang
melepas tembakan dari atap sebuah gedung berwarna kuning.
Tentara-tentara yang bersenjatakan senapan penembak jitu
tersebut terlihat melepaskan tembakan beberapa kali ke arah
para demonstran.
Kemudian tiba-tiba, senapan tersebut mengarah tepat ke
lensa kamera Assem. Beberapa saat kemudian, rekaman
kamera berakhir dan berakhir pula hidup Assem. Identitas
Assem sebagai seorang fotografer diketahui dari kamera
berdarah dan sebuah telepon genggam yang ditemukan di
lokasi kejadian.
"Pada pukul 06.00, seorang pria datang ke pusat media
dengan membawa kamera berlumuran darah dan memberi
tahu kami bahwa salah satu rekan kami terluka," tutur
seorang editor surat kabar Al-Horia Wa Al-Adala, Ahmed Abu
Zeid.
"Sekitar satu jam kemudian, saya mendapat berita bahwa
Ahmed ditembak oleh seorang sniper di dahinya ketika
mengambil gambar atau foto sebuah gedung di lokasi
kejadian," imbuh Zeid.
Saat kejadian, Zeid tengah bekerja dari sebuah fasilitas di
dekat masjid Rabaa al-Adawiya yang berjarak sekitar 1,5 km
dari lokasi kejadian. "Kamera Ahmed merupakan satu-satunya
yang mengambil gambar seluruh kejadian dari awal,"
ucapnya.
"Dia mulai mengambil gambar dari sejak salat digelar, jadi dia
menangkap setiap adegan dari awal dan dalam video
tersebut, Anda bisa melihat puluhan korban. Kamera Ahmed
menjadi salah satu bukti dari pelanggaran yang telah terjadi,"
tandas Zeid.
Assem merupakan salah satu dari sedikitnya 51 orang yang
tewas dalam serangan yang terjadi Senin (8/7) subuh waktu
setempat ini. Serangan ini menuai kemarahan pihak Ikhwanul
Muslimin yang menuding militer Mesir yang melakukan
penembakan.
Militer Mesir telah membantah dan menyatakan bahwa
'kelompok teroris bersenjata' yang melakukan penembakan
brutal terhadap puluhan pendukung Morsi tersebut. Pihak
militer mengakui hanya melepas tembakan peringatan dan gas
air mata. Namun dengan adanya video rekaman Assem yang
berdurasi 20 menit ini, pihak Ikhwanul Muslimin semakin
gencar menuding militer Mesir yang disebutnya melakukan (detik)
Sumber:pkspiyungan.org
pembantaian.

Tidak ada komentar: