Sabtu, 29 Desember 2007

Pasak Lingga


Pulau Pandan jauh ketengah
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang Baik dikenang juga.

Senin, 27 Agustus 2007

Membaca Tanda-tanda Zaman



Walaupun Desa Kerandin berada jauh di pelosok kampung,tapi masyarakatnya tak mau ketinggalan menyerap tekhnologi yang sedang berkembang dewasa ini.Salah satunya adalah tekhnologi informasi yang kian pesat berkembang,sebagai langkah awal untuk membentengi diri dari culture shock(keterkejutan budaya).Para siswa sekolah dengan tekun belajar mengoperasikan komputer di Sekolahnya,dengan harapan jika nanti meninggalkan desa tidak tergagap di Pintu Gerbang Dunia.

image :
Siswa SMP Negeri 3 Lingga-Kerandin di Ruang komputer

Senin, 20 Agustus 2007

Generasi Qur'ani

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi ( QS.AL FAATHIR - 29 )

Image : Santri TPA Babbul Hidayah Desa Kerandin.

Selasa, 31 Juli 2007

Kue Lampam Kak Yang


Untuk menunjang ekonomi keluarga,Home Industri juga menjadi andalan.Salah satunya adalah Pembuatan Kue Lampam yang bahan bakunya juga didapat dari Desa,kue lampam ini rasanya sangat khas,yaitu lemak manis dan gurih tanpa bahan pengawet,kue lampam ini bisa bertahan sampai 1 bulan dan sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh jika pulang dari berkunjung ke Desa Kerandin.

Balek Kampung Tanam Jagung


Sebagai Daerah ex Transmigrasi dimana masyarakatnya memang sudah terbiasa bercocok tanam dan Pertanian merupakan mata pencaharian utama untuk masyarakat Dusun II Desa Kerandin,permasalahan utama bagi masyarakat untuk mengembangkan pertanian disamping hama ( babi ) juga pemasaran yang relatif sulit sehingga hasil dari pertanian itu hanya dipasarkan sebatas ke ibukota kecamatan/kabupaten,padahal untuk potensinya baik kultur masyarakat dan kesuburan tanahnya tak perlu diragukan lagi.

Tukang Perahu


Anugerah Allah SWT yang cukup melimpah di Desa Kerandin selain tanahnya yang subur juga Sungai dan Lautnya yang banyak menyimpan sumber rezeki bagi masyarakatnya.Sebagai daerah Maritim disamping pekerjaan Nelayan yang jadi andalan juga pertukangan untuk menunjang kegiatan Nelayan juga ikut berkembang,salahsatunya pertukangan Perahu yang sudah sejak lama digeluti masyarakat Desa kerandin.

Minggu, 08 Juli 2007

Sailing in The Serim Beach


Indahnya bibir Pantai dengan pasir putihnya serta pemandangan yang mempersona,juga pantainya yang landai membuat ia relatif aman untuk direnangi dan bersampan layar.

Ketua TP PKK Desa Kerandin


Disamping sebagai Ibu Rumah Tangga yang jadi tumpuan anak-anak dan Suami yang merupakan tugas utama,dia juga turut berperan aktif ikut memajukan desa dengan menggalang partisifasi Ibu-Ibu untuk mengikuti semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan Pembinaan Keluarga.

WIRID AKBAR


Pelaksanaan kegiatan Wirid Akbar di Desa Kerandin bertempat di Mesjid Babbul Hidayah pada hari minggu tanggal 24 Juni 2007 dihadiri sekitar 1000 jama'ah Wirid Yassin,khususnya Ibu-Ibu dari seluruh wilayah Kabupaten Lingga.Kegiatan tersebut disamping merupakan kegiatan rutin pembinaan Rohani juga merupakan ajang Silaturahmi untuk seluruh Jama'ah Wirid Yassin se Kabupaten Lingga.Pelaksanaan kegiatan tersebut diadakan murni dari partisifasi dan swadaya masyarakat dan bantuan dari para dermawan.

Sabtu, 23 Juni 2007

POPS


ingin menikmati indahnya pantai sambil menatap gunung Daik bercabang tiga,
mandi laut sambil bermain dengan deburan ombak,
atau...naik sampan layar...
tak ada salahnya berkunjung kesini...
"Pondok Pantai Serim/POPS"

Peran PKK


Ibu-Ibu PKK tak mau ketinggalan bergotong royong membangun Desa,karena...
" Wanita adalah Tiang Negara "

PEMERINTAH DESA KERANDIN


" Setiap Diri adalah Pemimpin,dan kelak Kamu akan ditanya dan diminta pertanggungjawaban atas apa yang Kamu Pimpin "

People Spirit ( The GOTONG ROYONG )


Makan bersama dari makanan yang kita kumpulkan bersama setelah sama-sama bekerja untuk kepentingan bersama.

Back to Basic


Pasca tidak beroperasinya Dapur Arang Kerandin,sebagian masyarakat ( karyawan Dapur Arang ) kembali melaut ( bergabung dengan Nelayan lainnya) untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Senin, 18 Juni 2007

ke Serim yooook...


Saat kejenuhan tak kuasa ku bendung,

saat lelah tak kuasa ku cegah...

.....dan juga kepadamu ku tumpahkan sebagiannya,

...pada gemericik sungaimu yang alurnya selalu berubah,

...pada pasirmu yang kemarin hampir punah,

...pada ketapangmu yang ku harap jangan ditebang,

...pada gelombangmu yang bila selatan selalu bergelora,

...pada sampan layarku yang kemarin menenggelamkanku,

...pada pondokku yang selalu bergoyang bila ribut barat menerjang,

dan...tentunya hanya pada Yang Satu kuSyukuri segalanya.

Sabtu, 16 Juni 2007

Welcome to KERANDIN


sebukit bakau DESA KERANDIN
Kerandin adalah sebuah desa yang senantiasa dalam kucuran Rahmat Allah SWT,selain letak geografisnya yang sangat strategis juga dianugerahi oleh tingkat kesuburan tanah yang relatif tinggi.
kerandin juga dilalui dua aliran sungai yang merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat setempat,salah satu sungainya ( sungai Kerandin) dapat disinggahi oleh kapal dengan bobot sampai 300 ton ( air pasang besar ) dan salah satu keunikkannya disungai tersebut masih menjadi habitatnya Buaya.
Desa Kerandin yang dihuni oleh 191 Kepala Keluarga ( 738 jiwa ) yang tersebar di 2 Dusun,4 RW dan 8 RT adalah Desa Tua yang sudah ada sejak zaman kesultanan Lingga dan pada sekitar tahun 1986 Desa Kerandin dijadikan Wilayah Transmigrasi.
Desa Kerandin dengan luas sekitar 15 km2 ditinjau dari letaknya memang sangat strategis karena mudah di jangkau baik melalui laut maupun darat,jarak dari ibukota Kecamatan sekitar 30 km begitu juga halnya jarak ke ibukota kabupaten dengan 95% jalannya sudah di aspal.
Mata pencaharian masyarakat mayoritas adalah Nelayan terutama untuk penduduk tempatan dan masyarakat ex transmigrasi mayoritasnya bertani,disamping itu ada juga yang menjadi pekerja di Dapur arang,tukang,dan Pegawai Pemerintah.
Penduduk Desa Kerandin 99,99% beragama Islam,hidup penuh dengan ketenangan walaupun berbagai macam ethnis tinggal disana,karena dengan semangat Kebersamaan dengan teloRansi didalam perbedaan untuk menciptakan keDamaian dan keIndahan maka masyarakat dapat hidup dalam keharmonisan.
dan untuk lebih lengkapnya Silakan berkunjung ke Desa Kerandin sambil menikmati indahnya Pantai Serim dengan hidangan udang rebusnya yang khas.....

Arang oh Dapur a("O")rang - Riwayatmu kini -



Riwayatmu kini tak jelas lagi bukit bakaunya,...dulu semerbak asapmu yang khas sering ku hirup disaat senja sewaktu pulang kerja...sekarang??? jangankan asapmu,apimu dan apiku tak jelas lagi bila menyala dan membara???

Dapur Arang oh Dapur "Orang" ( tak melegak periuk Ku )

Masyarakat Desa Kerandin hampir 50 % ( dari jumlah penduduk 192 KK ) bekerja di Perusahaan Dapur Arang yang sudah digeluti hampir 50 tahun terakhir dan sudah hampir lebih dari 5 bulan ini perusahaan dapur arang tersebut tidak beroperasi dan (yang lebih parah lagi) tk jelas nasibnya.Dampak multi dimensi jelas dirasakan oleh masyarakat baik langsung maupun tidak langsung,berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak desa dan perusahaan bahkan sudah sampai ke Departemen Kehutanan....(tapi apa lacur...tetap bakau itu belum dapat di tebang dan dibakar menjadi arang...ha..ha..dan....tak melegaklah periukku...)

Kami orang kecil tak faham sangat itu aturan dan segala macam,yang kami faham macam mana agar periuk nasi kami melegak (titik) dan kami yakin pemerintah tak pernah mau membiarkan masyarakatnya terus dihimpit kesusahan ( kalau membiarkan bukan Pemerintah namanya?)
akhirnya tak ada lagi yang dapat saya tulis cuma saya(kami) sangat-sangat berharap agar Nurani kita belum Mati.

voice of " LITTLE MAN from LITTLE VILLAGE "



ternyata otonomi daerah masih belum bisa mensejahterakan kami masyarakat desa,PP 72 tahun 2005 hanya sebatas tumpukkan kertas diatas meja tanpa jelas kapan aplikasinya,terlalu banyak ketidakadilan dan penyimpangan yang dulu hanya terdengar lewat bisik-bisik rahasia dan sekarang...begitu kasat mata,kami bingung...[bingunglah sendiri...ha...ha...] seakan tak ada tempat mengadu,setiap hari kita membaca dan mendengar para oknum penguras harta dan uang negara masih bebas berkeliaran [tidak menuduh,tapi..mungkin saja dan tentunya kita sepakat itu memang ada,siapa makan lada dia terasa pedasnya] =walaupun BPK slalu ada dan memeriksa..he..he..=,kami tentu tak punya banyak uang untuk bayar biaya iklan agar apa yang kami sampaikan dapat tampil sama juga seperti iklan.....yach..sudahlah,ini mungkin hanya tulisan ngawur disela-sela kantuk dan rutuk,toch sekarang orang juga jarang mau mendengar(keluhan orang kecil apalagi dari desa yang sangat kecil).......?????