Sabtu, 16 Juni 2007

Welcome to KERANDIN


sebukit bakau DESA KERANDIN
Kerandin adalah sebuah desa yang senantiasa dalam kucuran Rahmat Allah SWT,selain letak geografisnya yang sangat strategis juga dianugerahi oleh tingkat kesuburan tanah yang relatif tinggi.
kerandin juga dilalui dua aliran sungai yang merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat setempat,salah satu sungainya ( sungai Kerandin) dapat disinggahi oleh kapal dengan bobot sampai 300 ton ( air pasang besar ) dan salah satu keunikkannya disungai tersebut masih menjadi habitatnya Buaya.
Desa Kerandin yang dihuni oleh 191 Kepala Keluarga ( 738 jiwa ) yang tersebar di 2 Dusun,4 RW dan 8 RT adalah Desa Tua yang sudah ada sejak zaman kesultanan Lingga dan pada sekitar tahun 1986 Desa Kerandin dijadikan Wilayah Transmigrasi.
Desa Kerandin dengan luas sekitar 15 km2 ditinjau dari letaknya memang sangat strategis karena mudah di jangkau baik melalui laut maupun darat,jarak dari ibukota Kecamatan sekitar 30 km begitu juga halnya jarak ke ibukota kabupaten dengan 95% jalannya sudah di aspal.
Mata pencaharian masyarakat mayoritas adalah Nelayan terutama untuk penduduk tempatan dan masyarakat ex transmigrasi mayoritasnya bertani,disamping itu ada juga yang menjadi pekerja di Dapur arang,tukang,dan Pegawai Pemerintah.
Penduduk Desa Kerandin 99,99% beragama Islam,hidup penuh dengan ketenangan walaupun berbagai macam ethnis tinggal disana,karena dengan semangat Kebersamaan dengan teloRansi didalam perbedaan untuk menciptakan keDamaian dan keIndahan maka masyarakat dapat hidup dalam keharmonisan.
dan untuk lebih lengkapnya Silakan berkunjung ke Desa Kerandin sambil menikmati indahnya Pantai Serim dengan hidangan udang rebusnya yang khas.....

Arang oh Dapur a("O")rang - Riwayatmu kini -



Riwayatmu kini tak jelas lagi bukit bakaunya,...dulu semerbak asapmu yang khas sering ku hirup disaat senja sewaktu pulang kerja...sekarang??? jangankan asapmu,apimu dan apiku tak jelas lagi bila menyala dan membara???

Dapur Arang oh Dapur "Orang" ( tak melegak periuk Ku )

Masyarakat Desa Kerandin hampir 50 % ( dari jumlah penduduk 192 KK ) bekerja di Perusahaan Dapur Arang yang sudah digeluti hampir 50 tahun terakhir dan sudah hampir lebih dari 5 bulan ini perusahaan dapur arang tersebut tidak beroperasi dan (yang lebih parah lagi) tk jelas nasibnya.Dampak multi dimensi jelas dirasakan oleh masyarakat baik langsung maupun tidak langsung,berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak desa dan perusahaan bahkan sudah sampai ke Departemen Kehutanan....(tapi apa lacur...tetap bakau itu belum dapat di tebang dan dibakar menjadi arang...ha..ha..dan....tak melegaklah periukku...)

Kami orang kecil tak faham sangat itu aturan dan segala macam,yang kami faham macam mana agar periuk nasi kami melegak (titik) dan kami yakin pemerintah tak pernah mau membiarkan masyarakatnya terus dihimpit kesusahan ( kalau membiarkan bukan Pemerintah namanya?)
akhirnya tak ada lagi yang dapat saya tulis cuma saya(kami) sangat-sangat berharap agar Nurani kita belum Mati.

voice of " LITTLE MAN from LITTLE VILLAGE "



ternyata otonomi daerah masih belum bisa mensejahterakan kami masyarakat desa,PP 72 tahun 2005 hanya sebatas tumpukkan kertas diatas meja tanpa jelas kapan aplikasinya,terlalu banyak ketidakadilan dan penyimpangan yang dulu hanya terdengar lewat bisik-bisik rahasia dan sekarang...begitu kasat mata,kami bingung...[bingunglah sendiri...ha...ha...] seakan tak ada tempat mengadu,setiap hari kita membaca dan mendengar para oknum penguras harta dan uang negara masih bebas berkeliaran [tidak menuduh,tapi..mungkin saja dan tentunya kita sepakat itu memang ada,siapa makan lada dia terasa pedasnya] =walaupun BPK slalu ada dan memeriksa..he..he..=,kami tentu tak punya banyak uang untuk bayar biaya iklan agar apa yang kami sampaikan dapat tampil sama juga seperti iklan.....yach..sudahlah,ini mungkin hanya tulisan ngawur disela-sela kantuk dan rutuk,toch sekarang orang juga jarang mau mendengar(keluhan orang kecil apalagi dari desa yang sangat kecil).......?????