Sabtu, 14 Mei 2011

Saya Bangga Jadi Muslim

Saya Bangga Jadi Muslim

SAYA lahir dari keluarga Hindu. Ayah saya dari Bali, sedangkan ibu Banyuwangi. Keduanya seorang guru. Sejak kecil, keluarga tinggal di Banyuwangi. Karena tinggal di daerah muslim, setiap hari saya bergaul dengan teman-teman muslim. Anehnya, saya justru merasa nyaman dan senang berada di tengah-tengah mereka.
Meski beragama Hindu, tapi sejak kecil saya merasa tidak diajarkan banyak hal tentang agama saya. Beda halnya dengan teman saya yang Muslim. Ketika SD, mereka sudah hafal berbagai doa sehari-hari. Mereka juga tiap hari melakukan ibadah lima waktu. Yang membuat saya lebih tertarik lagi, perempuannya mengenakan kerudung. Terlihat begitu anggun dan sopan. Hal itu membuat saya iri.
Suatu kali, di Bali sedang ramai berita bom. Islam kala itu dihujat habis-habisan. Tak sedikit yang mengatakan Islam agama "radikal" dan "teroris". Karena itu, banyak orang yang takut Islam. Tapi, saya tidak demikian. Bagi saya, para turis itulah yang "teroris moral". Mereka datang ke Bali dan hanya mengenakan two piece saja. Saya memang tidak membenarkan pengeboman itu, tapi saya yakin jika Islam agama yang bagus. Dan itu seperti yang tercermin dari teman-teman muslim saya.
Kasus itu tidak menyurutkan keinginan saya untuk mengetahui Islam. Bahkan, sejak itu saya tertarik dengan Islam. Saya mulai banyak membaca buku-buku Islam. Mulai dari fiqih, shalat, dan akhlak dalam Islam. Saya pun semakin tertarik. Sejak itu pula, saya tidak segan-segan bergaul dengan kawan muslim. Saya tanya tentang Islam. Alhamdulillah, respon mereka sangat bagus.Mereka begitu antusias berbagi tentang Islam kepada saya.
Di antara mereka, ada satu teman yang lebihperhatian kepada saya. Ia mengajarkan saya banyak hal. Di antaranya shalat dan membaca al Quran. Meski saya masih beragama Hindu, tapi saya melakukannya dengan senang hati, tanpa paksaan.
Kecintaan saya pada Islam kian menggelora.Akhirnya, di hadapan teman tersebut, saya mengikrarkan syahadat. Saya pun resmi jadi muslim meski hanya saya dan dia saksinya.
Masuknya Islam saya belum diketahui ibu. Ketika itu, ayah sudah meninggal sejak saya masih kecil. Saya lakukan itu sengaja karena takut ibu sedih dan menangis terus. Sebab, saya paling tidak ingin melihatnya mengeluarkan air mata.
Akhirnya saya melakukan ibadah secara sembunyi-sembuyi. Jika shalat, saya selalu menutup pintu, takut jika ibu saya tahu.
Tapi lambat laun, akhirnya ibu mengetaui juga. Syukurlah, ia tidak marah dan menangis. Ia hanya bilang kenapa saya tidakterus terang. Padahal, katanya, jika terus terang, ia tidak akan memarahi saya gara-gara masuk Islam.
Lulus, SMA saya kemudian melanjutkan kuliah ke Malang Jawa Timur. Saya kuliah di perguruan swasta dengan jurusan komunikasi. Di tempat baru ini, saya bertemu banyak kawan muslim. Saya bisa belajar lebih dalam tentang Islam. Dengan bertambahnya ilmu saya pun semakin mantap menjalankan Islam. Saya begitu bangga menjadi muslim. Saya juga merasakan kebagiaan luar biasa. Hal yang tidak saya rasakan sebelum ini.
Subhanallah, ternyata Allah juga membukakan pintu hidayah kepada ibu saya. Tidak lama setelah kuliah, ibu ternyata masuk Islam. Keputusan itu ia ambil karena ingin dekat dengan saya. Ia ingin agar doa anak ke ibu tetap nyambung. Jika satu agama, maka doa akan satu jalur. Tidak beda jalur. Lebih dari itu, ibu ingin tetap membahagiakan keluarga.
Alangkah berbunga-bunganya hati saya ketika itu. Saya pun semakin rajin beribadah.Ini adalah nikmat Allah terbesar bagi saya. Ibu, orang yang saya sayangi masuk Islam dan seakidah dengan saya. Tahu hal itu, sayapun memperbaharui syahadat. Di hadapan seorang ustadz di samping rumah dengan disaksikan banyak orang saya pun bersyahadat.
Kendati sudah menjadi muslim, bukan berarti jalan untuk berjumpa dengan Allah kelak di akhirat mulus. Aral yang melintang tetap menghadang. Bahkan datang bertubi-tubi. Jika tidak sabar dan istikomah, bisa jadi, kesucian yang telah saya sandang bisa terkotori. Karena itu, saya berdoa kepada Allah agar selalu menamcapkan hidayah danpertolongan-Nya untukku dan ibuku.
Kini saya bekerja di sebuah radio dakwah di kota Batu, Malang. Di tempat ini, saya berusaha memberikan terbaik. Selain tetap terus menimba ilmu dan mengamalkannya, saya juga ingin berdakwah, agar orang tahu bahwa Islam itu agama yang benar dan penuh dengan kebahagiaan.*
(hidayatullah.com)

Sejarah Hidup Muhammad SAW Pembelaan Sang Paman

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Pembelaan Sang Paman

Abu Lahab, Abu Sufyan dan bangsawan-bangsawan Quraisy terkemuka lainnya, mulai merasakan bahwa ajaran Muhammad itu merupakan bahaya besar bagi kedudukan mereka. Mereka menyerang Rasulullah dengan cara mendiskreditkan dan mendustakan risalah kenabian beliau.
Langkah pertama yang mereka lakukan dalam hal ini ialah membujuk penyair-penyair mereka; Abu Sufyan bin Al-Harits, Amr bin Ash dan Abdullah bin Ziba'rah, supaya mengejek dan menyerangnya. Penyair-penyair Muslim pun tampil membalas serangan mereka tanpa harus dilayani oleh Nabi SAW.
Selain penyair-penyair itu, beberapa orang tampil pula meminta Muhammad menunjukkan beberapa mukjizat dapat membuktikan kerasulannya; mukjizat seperti pada Musa dan Isa. Kenapa bukit Shafa dan Marwa itu tidak disulapnya menjadi emas, dan kitab yang dibicarakannya itu dalam bentuk tertulis diturunkan dari langit? Dan kenapa Jibril yang banyak dibicarakan oleh Muhammad itu tidak muncul di hadapan mereka? Kenapa dia tidak menghidupkan orang-orang yang sudah mati? Kenapa ia tidak memancarkan mata air yang lebih sedap dari air sumur Zamzam, padahal ia tahu betapa besar hajat penduduk negerinya itu akan air?
Debat mereka itu berkepanjangan. Turunlahwahyu yang menjawab debat mereka: "Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarikkemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (QS Al-A'raaf: 188).
Ya, Muhammad SAW hanya mengingatkan dan membawa berita gembira. Bagaimana mereka akan menuntutnya dengan hal-hal yang tak masuk akal. Sedang dia tidak mengharapkan dari mereka kecuali yang masuk akal, bahkan yang diminta dan diharuskan oleh akal? Bagaimana pula mereka masih menuntutnya dengan beberapa mukjizat, padahal kitab yang diwahyukan kepadanya itu dan yang menunjukkan jalan yang benar itu adalah mukjizat dari segala mukjizat? Kenapa mereka masih menuntut supaya kerasulannya itu diperkuat dengan keanehan-keanehan yang tak masuk akal, yang sesudah itu nanti mereka pun akan ragu-ragu lagi?
Dan yang mereka katakan tuhan-tuhan itu, tidak lebih dari batu atau kayu yang disangga, atau berhala-berhala yang tidak dapat membawa kebaikan ataupun menolak bahaya. Sungguhpun begitu mereka menyembahnya juga, tanpa menuntut pembuktian sifat-sifat ketuhanannya.
Abu Talib, paman Rasul, belum lagi menganut Islam. Namun ia tetap sebagai pelindung dan penjaga keponakannya itu. Ia sudah menyatakan kesediaan akan membelanya. Atas dasar itulah pemuka-pemuka Quraisy—dengan diketahui oleh Abu Sufyan bin Harb—pergi menemui Abu Talib.
"Abu Talib," kata mereka, "Kemenakanmu itu sudah memaki berhala-berhala kita, mencela agama kita, dan menganggap sesat nenek-moyang kita. Sekarang kau harus hentikan dia. Kalau tidak, biarlah kami sendiri yang akan menghadapinya. Oleh karena engkau juga seperti kami, maka cukuplah engkau dari pihak kami yang menghadapinya."
Akan tetapi Abu Talib menjawab mereka dengan baik sekali. Sementara itu Muhammad juga tetap gigih menjalankan tugas dakwahnya dan mendapat pengikut bertambah banyak. Quraisy segera berkomplot menghadapi Muhammad. Sekali lagi mereka pergi menemui Abu Talib. Namun ia tetap menolak. Muhammad SAW terus berdakwah, dan Quraisy juga terus berkomplot.
Untuk ketiga kalinya mereka mendatangi Abu Talib. "Abu Talib," kata mereka, "Engkau sebagai orang yang terhormat, terpandang di kalangan kami. Kami telah minta supaya menghentikan kemenakanmu itu, tapi tidak juga kau lakukan. Kami tidak akan tinggal diam terhadap orang yang memaki nenek-moyang kita, dan mencela berhala-berhala kita. Sebelum kau suruh dia diam atau sama-sama kita lawan dia hingga salah satu pihak nanti binasa."
Berat sekali bagi Abu Talib untuk berpisah atau bermusuhan dengan masyarakatnya. Juga tak sampai hati ia menyerahkan atau membuat keponakannya itu kecewa. Dimintanya Muhammad datang dan diceritakannya maksud seruan Quraisy."Jagalah aku, begitu juga dirimu. Jangan aku dibebani hal-hal yang tak dapat kupikul," ujarnya.
"Paman, kata Rasulullah tegas, "Demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan meletakkan rembulan di tangan kiriku, dengan maksud agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan.Biar nanti Allah yang akan membuktikan kemenangan itu di tanganku, atau aku binasa karenanya."
Gemetar orang tua ini mendengar jawaban Muhammad. Ternyata ia berdiri di hadapan kekuatan kudus dan kemauan yang begitu tinggi—di atas segala kemampuan tenaga hidup yang ada.
Sekian lamanya Abu Talib dalam keadaan terpesona. Ia dilanda kebingungan akibat tekanan masyarakatnya dan sikap keponakannya itu. Tetapi kemudian ia berkata, "Anakku, katakanlah sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau walau bagaimanapun juga!"
(republika.co.id)

Sejarah Hidup Muhammad SAW Hijrah yang Pertama

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Hijrah yang Pertama

Sikap dan kata-kata keponakannya itu oleh Abu Thalib disampaikan kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Dimintanya supaya Muhammad dilindungi dari tindakan Quraisy. Mereka semua menerima usul ini, kecuali Abu Lahab. Ia terang-terangan menyatakan permusuhannya. Abu Lahab menggabungkan diri dengan pihak lawan.
Periode yang dilalui Muhammad SAW ini adalah periode paling dahsyat yang pernah dialami oleh sejarah umat manusia. Baik Muhammad atau mereka yang menjadi pengikutnya, bukanlah orang-orang yang menuntut harta kekayaan, kedudukan atau kekuasaan, melainkan orang-orang yang menuntut kebenaran.
Nabi Muhammad adalah orang yang mengharapkan bimbingan bagi mereka yang mengalami penderitaan, dan membebaskan mereka dari belenggu paganisme yang rendah, yang menyusup kedalam jiwa manusia sampai ke lembah kehinaan yang sangat memalukan.
Demi tujuan rohani yang luhur itulah, Rasulullah mengalami siksaan. Penyair-penyair memakinya, orang-orang Quraisy berkomplot hendak membunuhnya di Ka'bah. Rumahnya dilempari batu, keluarga dan pengikut-pengikutnya diancam. Namun itu semua malah membuat beliau makin tabah dan gigih meneruskan dakwah.
Pada suatu hari Abu Jahal bertemu dengan Muhammad SAW, ia mengganggunya, memaki-makinya dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Namun Rasulullah tidak melayaninya. Ditinggalkannya Abu Jahal tanpa sepatah kata pun.
Hamzah, pamannya dan saudaranya sesusuan, yang masih berpegang pada kepercayaan Quraisy, adalah seorang laki-laki yang kuat dan ditakuti. Ia mempunyai kegemaran berburu. Bila ia kembali dan berburu, terlebih dulu mengelilingi Ka'bah sebelum langsung pulang ke rumahnya.
Hari itulah ia mengetahui bahwa keponakannya mendapat gangguan Abu Jahal. Ia marah dan langsung pergi ke Ka'bah dan menemui Abu Jahal. Setelah dijumpainya, diangkatnya busurnya lalu dipukulkannya keras-keras di kepala Abu Jahal. Beberapa orang dan Bani Makhzum mencoba membela Abu Jahal. Namun tidak jadi. Mereka khawatir akan timbul bencana yang membahayakan.
Setelah itulah kemudian Hamzah menyatakan masuk Islam. Ia berjanji kepada Muhammad akan membelanya dan akan berkorban di jalan Allah sampai akhir hayatnya.
Pihak Quraisy merasa sesak dada melihat Muhammad dan kawan-kawannya makin hari makin kuat. Di samping itu, gangguan dan siksaan yang dialamatkan kepada mereka, tidak dapat mengurangi iman mereka dan tidak dapat menghalangi mereka melakukan kewajiban agama.
Terpikir oleh Quraisy akan membebaskan diri dari Muhammad, dengan cara seperti yang mereka bayangkan, memberikan segala keinginannya. Mereka rupanya lupa bahwa keagungan dakwah Islam, kemurnian esensi ajaran ruhaninya yang begitu tinggi, berada di atas segala pertentangan ambisi politik.
Utbah bin Rabiah, seorang bangsawan Arab terkemuka, mencoba membujuk Quraisy ketika mereka bertemu dan mengatakan bahwa ia akan bicara dengan Muhammad dan menawarkan hal-hal yang barangkali mau diterimanya. Mereka mau memberikan apa saja kehendaknya, asal ia dapat dibungkam.
Ketika itulah Utbah bicara dengan Muhammad. "Anakku," katanya, "Seperti kau ketahui, dari segi keturunan, engkau mempunyai tempat di kalangan kami. Engkau telah membawa soal besar ke tengah-tengah masyarakatmu, sehingga mereka cerai-berai karenanya. Sekarang dengarkanlah, kami akan menawarkan beberapa hal, kalau-kalau sebagian dapat kau terima. Kalau dalam hal ini yang kau inginkan adalah harta, kami pun siap mengumpulkan harta kami. Sehingga hartamu akan menjadi yang terbanyak di antara kami. Kalau kau menghendaki kedudukan, kami angkat engkau di atas kami semua. Kami takkan memutuskan suatu perkara tanpa persetujuanmu. Kalau kedudukan raja yang kau inginkan, kami nobatkan kau sebagai raja kami."
Selesai ia bicara, Muhammad membacakan Surah As-Sajdah. Utbah terdiam mendengarkan kata-kata yang begitu indahitu. Dilihatnya sekarang yang berdiri di hadapannya itu bukanlah seorang laki-laki yang didorong oleh ambisi harta, kedudukan atau kerajaan, juga bukan orang yang sakit, melainkan orang yang mau menunjukkan kebenaran, mengajak orang kepada kebaikan. Ia mempertahankan sesuatu dengan cara yang baik, dengan kata-kata penuh mukjizat.
Selesai Muhammad SAW membacakan itu, Utbah pergi kembali kepada Quraisy. Apa yang dilihat dan didengarnya itu sangat memesonakan dirinya. Ia terpesona karena kebesaran orang itu. Penjelasannya sangat menarik sekali. Penjelasan Utbah ini tidak menyenangkan pihak Quraisy. Juga pendapatnya supaya Muhammad dibiarkan saja, tidak menggembirakan mereka.
Gangguan terhadap kaum Muslimin makin menjadi-jadi, sampai-sampai ada yang dibunuh, disiksa dan semacamnya. Waktu itu Nabi SAW menyarankan supaya merekaberpencar-pencar. Ketika mereka bertanya kepadanya kemana mereka akan pergi, Rasulullah menasihati supaya mereka pergi ke Abisinia yang rakyatnya menganut agama Kristen. "Tempat itu diperintah seorang raja dan tak ada orang yang dianiaya di situ. Itu bumi jujur, sampai nanti Allah membukakan jalan buat kita semua," kata Rasulullah.
Sebagian kaum Muslimin lalu berangkat ke Abisinia guna menghindari fitnah dan tetap mempertahankan agama. Mereka berangkat dengan melakukan dua kali hijrah. Yang pertama terdiri dari sebelas orang pria dan empat wanita. Dengan sembunyi-sembunyi mereka keluar dari Makkah mencari perlindungan. Kemudian mereka mendapat tempat yang baik di bawah Najasyi, penguasa Abisinia.
Ketika kemudian tersiar berita bahwa kaumMuslimin di Makkah telah selamat dari gangguan Quraisy, mereka pun lalu kembalipulang. Namun ternyata mereka mengalami kekerasan lagi dari Quraisy, melebihi yang sudah-sudah. Mereka pun kembali lagi ke Abisinia. Kali ini terdiri dari delapan puluh orang pria tanpa kaum istri dan anak-anak. Mereka tinggal di Abisinia hingga Nabi SAW hijrah ke Yatsrib.
(republika.co.id)

Investigasi NII (4) Dana Masuk dari Vonis Zina

Investigasi NII (4): Dana Masuk dari Vonis Zina
Aksi seks bebas dikalangan NII juga dimanfaatkan untuk menambah dana masuk. Perzinahan kerap dihukum denda Rp 300 ribu bagi para pelakunya. Sebelum divonis denda, anggotaNII terlebih dahulu mengakui dosa perzinahannya. Setelah itu mata mereka ditutup dan dibawa ke tempat lain, yaitu pengadilan bagi anggota NII yang melakukan kejahatan.
Anggota kemudian dibawa masuk kedalam sebuah ruangan tertutup kedap suara. Dia didudukkan dihadapan pengurus yang berperan menjadi hakim, jaksa penuntut, dan panitera. Sidang tertutup dan tidka boleh diketahui orang lain, kecuali pengurus.
Anggota diminta mengakui perbuatan zina yang dilakukannya. Sementara, hakim, jaksa, dan panitera membaca pengakuan tertulis. Pengakuan tertulis dan lisan akan dicocokkan. Anggota NII tersebut kemudiandiminta keluar ruangan beberapa saat. Setelah itu diperintahkan masuk kembali kedalam ruang sidang. Hakim kemudian membacakan vonis berupa denda Rp 300 ribu.
Sukanto menyatakan, denda sejumlah itu tidak membuat jera anggota NII melakukanperzinahan. "Mereka akan terus mengulangiperbuatan itu sampai puas," terangnya.
Dalam hukum pidana NII, perzinahan dibagimenjadi tiga kriteria. Pertama, zina antara sesama anggota NII. Kedua, zina antara anggota NII dengan yang bukan. Anggota NII yang seperti ini tidak dianggap bersetubuh dengan manusia, tetapi binatang. Mereka yang di luar anggota NII dianggap seperti hewan.
Terakhir, perzinahan kecil, seperti berciuman, berpelukan, dan memegang atau meraba anggota badan lawan jenis. Anggota NII biasa menyebutnya fahisyah. Mereka yang melakukan salah satu atau semua poin itu akan diwajibkan membayar sejumlah uang, untuk menebus dosa perzinahan yang diperbuat.

Sumber : http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/05/12/ll36pm-investigasi-nii-4-dana-masuk-dari-vonis-zina

Investigasi NII (3) Anggota Perempuan Rela Melacurkan diri demi setoran

Investigasi NII (3): Anggota Perempuan Rela Melacurkan Diri demi Setoran

Kebiasaan seks bebas mengakibatkan sejumlah anggota NII perempuan nekat melacurkan diri demi mengejar setoran kepada mas'ul. Tidak peduli apa pun cara yang ditempuh. Yang penting, setoran kepada pengurus terus berjalan. Pembina Komisi untuk orang hilang dan korban NII-Zaytun, Umar Abduh, menyatakan sejak 1994, aksi melacurkan diri dilakukan secara tidak terorganisir.
Bahkan, ada anggota NII yang sudah berkeluarga di Jakarta Selatan merelakan istrinya menjadi pekerja seks komersial (PSK). Sang suami bahkan menjadi tukang ojek, mengantarkan istrinya ke hotel atau pun rumah tinggal pria hidung belang yanghendak menyetubuhi istri anggota NII.
Sang suami juga kerap berperan sebagai germo yang menerima pesanan orang-orang yang hendak menyetubuhi istrinya. Entah berapa tarifnya sekali 'bermain' dengan wanita NII, yang jelas, harus cukup untuk menutupi setoran yang selalu naik setiap beberapa waktu. Setoran diperkirakan Rp 1-2 juta setiap bulan. Jumlah itu akan dinaikkan seenak hati pengurus.
Tidak heran jika sejumlah anggota NII dari kalangan mahasiswa dan pekerja menjual diri kepada pria-pria hidung belang. Umar menyatakan jumlah wanita NII yang melacurkan diri mencapai ratusan orang.
Aksi mereka tidak dilakukan di lokalisasi. Si perempuan biasanya menerima pesanan dari pria hidung belang yang ingin menikmati tubuh mereka. Alat komunikasi seperti telpon seluler sangat mendukung pelacuran mereka. Biasanya pelanggan menghubungi melalui telpon seluler berupapesan singkat ataupun langsung menelpon.
Penampilan mereka sehari-hari tidak seperti PSK pada umumnya. Mereka memakai pakaian seperti kaos, kemeja, dan bercelana panjang, layaknya wanita-wanita gaul. Mereka juga tidak menggunakan dandanan menor.
Anggota NII yang kerap melacurkan diri berada di wilayah Jakarta Selatan dan Bekasi. Salah seorang pengurus NII Crisis Center, Daru, menyatakan, perzinahan di kalangan anggota NII memang sudah biasa."Lebih dari separoh anggota NII di Jakarta melakukan itu," ungkapnya.
Data Komisi untuk orang hilang dan korbanNII-Zaytun (Kontraz) menunjukkan, jumlah anggota NII di Jakarta mencapai 117.379 orang. Dengan demikian, lebih dari separohnya, sekitar 55 ribu orang, terlibat seks bebas.
Sumber : http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/05/12/ll36i8-investigasi-nii-3-anggota-perempuan-rela-melacurkan-diri-demi-setoran

Investigasi NII (2) Hubungan Seks Dilakukan Secara terorganisir

Investigasi NII (2): Hubungan Seks Dilakukan Secara Terorganisir
Hubungan laiknya suami-istri di kalangan anggota NII dilakukan secara terorganisir. Pembina Komisi untuk orang hilang dan korban NII-Zaytun, Umar Abduh, mengungkapkan petinggi NII di Jakarta Selatan pernah memerintahkan sekretaris desa NII untuk mencari perempuan-perempuan cantik yang menjadi anggota NII.
Satu per satu mereka dipanggil menghadapmas'ul. Mereka 'dipancing' untuk mengakui dosa-dosa apa saja yang pernah diperbuat. Jika ada yang mengaku pernah berzina, maka akan ditanya lebih lanjut apakah orang tua mengetahui dosa itu. Anggota biasanya menyatakan perzinahan itu tidak diketahui, dan mereka sangat memohon agar pengakuan mereka tidak diketahui ayah ataupun ibu mereka.
Mas'ul kemudian memanfaatkan pengakuan itu untuk menyetubuhi wanita NII tersebut hingga berkali-kali. Jika si perempuan menolak, maka akan diancam pengakuan mereka akan diberitahukan kepada orang tua. Mereka takut akan hal itu, sehingga merelakan dirinya disetubuhi para pengurus NII.
Mereka yang 'menikmati' itu mulai sekretaris desa hingga camat. Ada sebagianwanita yang disetubuhi si penyeleksi. Ada juga yang khusus dihadiahkan kepada pengurus dengan jabatan lebih tinggi."Mereka cantik-cantik," ungkap Umar. Berbeda dengan wanita dengan paras biasa-biasa saja, hanya diminta untuk menghimpun dana, bagaimanapun caranya.
Setelah disetubuhi, wanita anggota NII itu akhirnya terus fanatik terhadap keyakinannya. Negara dianggap sebagai Tuhan, dan pemerintah NII dianggap sebagai rasul yang dapat berbuat semena-mena terhadap anggotanya.

Sumber : http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/05/12/ll3667-investigasi-nii-2-hubungan-seks-dilakukan-secara-terorganisir

Investigasi NII (1) Seks Bebas di Kalangan NII

Investigasi NII (1): Seks Bebas di Kalangan NII

Sekitar 2009 lalu, Bupati Negara Islam Indonesia Wilayah Matraman, Amir Shidiq, tewas karena menderita Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Dia kerap bersetubuh dengan sejumlah pekerja seks komersial PSK di Jakarta dan sekitarnya. Tidak hanya itu, Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, menyatakan Amir pernah menyetubuhi 11 wanita anggota NII, sebelum dia meninggal.
Entah dimana jenazah Amir dikebumikan."Tidak ada yang mengetahui, karena informasi ini tersebar di kalangan pejabat (mas'ul)," terang Ken, saat ditemui di PasarMinggu, Jakarta Selatan, Ahad (8/5). Anggota-anggota NII setingkat pengurus desa dan kecamatan pun tidak mengetahuinya. Informasi itu sengaja disimpan agar anggota NII tidak kecewa dengan almamaternya, wadah yang selamaini mereka bela dan perjuangkan.
Ken menilai kematian Amir karena AIDS menandakan seks bebas di kalangan anggota NII mulai tingkat bawah hingga atas kerap terjadi. Dia menceritakan ada seorang anggota perempuan alumni sebuah perguruan tinggi Islam ternama di Timur Tengah, Ulfa, rela disetubuhi anggotaNII laki-laki baik kalangan remaja maupun dewasa di sebuah pesantren sekitar Jawa Barat, yang diduga sebagai sarang pergerakan NII.
"Itu sudah biasa karena pertemuan antar anggota NII di markas selalu terjadi," ungkap Mantan Kepala Desa NII di Pondok Cabe, Jakarta Selatan, Sukanto. Pasangan mesum antara anggota NII akhirnya melakukan hubungan seks di tempat tersembunyi.
Ada yang melakukan itu di hotel. Ada juga yang nekat melakukannya di markas. Namun ketika itu, markas sedang sepi. Bisa juga karena penghuni markas sedang tidur terlelap sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi.
(republika.co.i)

"Air" yang bisa memadamkan api Neraka


Dalam sebuah kitab (Bidayatul-Hidayah), diceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan Neraka Jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyala api yang sangat dahsyat gemuruhnya, hingga semua umat menjadi berlutut karena tak sanggup menahan ketakutannya.

Allah S.W.T berfirman, “Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan.” (Surah al-Jatsiyah ayat 28)

Fakta Pembentukan Hujan Dalam Al Qur'an

Fakta Pembentukan Hujan Dalam Al Qur'an

"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)

Perhatikan sinyal yang Allah berikan lewat satu ayat............ betul betul satu ayat diatas yang menjelaskan proses terjadinya hujan, jauh sebelum kita mengenal ilmu pengetahuan modern.

'Penguasa' Dunia Maya? Pensiunan!

Tahukah Anda, Siapa 'Penguasa' Dunia Maya? Pensiunan!

Jumat, 13 Mei 2011 15:45 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Siapa bilang generasi "silver surfer"--julukan bagi kelompok diatas 60 tahunan--gagap teknologi. Mereka justru memanfaatkan betul keberadaan teknologi internet sebagai salah satu usaha untuk berkomunikasi dengan cucu-cucu mereka. Jadi, jangan heran kalau ada orang tua disekitar anda memiliki akun facebook ataupun skype.

Siapakah Zionis Israel Itu? (1)

Siapakah Zionis Israel Itu? (1)

Dalam suatu taklim bersama Allahuyarham Ustadz Rahmat Abdullah awal medio 1990-an di pinggiran Jakarta, dengan suara perlahan namun intonasi yang tegas, beliau berkata, “Hindarilah penggunaan istilah ‘Timur Tengah’ dalam tulisan dan keseharian. Pakailah istilah ‘Dunia Arab’. Kedua istilah ini mengandung ideologi yang amat berbeda.”
“Istilah Timur Tengah yang banyak dipakai media massa negeri ini untuk menyebut Jazirah Arab,“ ujarnya, “…sesungguhnya secara implisit memasukkan dan mengakui adanya ‘Zionis-Israel’ sebagai kaum yang memiliki hak hidup di Arab. Secara ideologis kita turut mengamini adanya penjajahan mereka terhadap bangsa Palestina. Padahal secara akidah Islam, hal ini tentu tidak bisa dibenarkan. Sebab itu, kita seharusnya mengembalikan istilah asli wilayah ini dengan sebutan ‘Jazirah Arab’ atau ‘Dunia Arab’. Dengan digunakannya istilah asli ini, maka keberadaan Zionis di Palestina menjadi haram, ilegal. Ini adalah sikap ideologis yang benar yang harus dimiliki setiap aktivis dakwah.”

Ada Apa di Balik Munculnya Pro-Zionis Indonesia???

Ada Apa di Balik Munculnya Pro-Zionis Indonesia?
Setelah tertutup pemberitaan karena tiarap sekian lama,publik dikagetkan dengan kemunculan kelompok yang menamakan diri Komunitas Yahudi Indonesia. Kemunculannya tak tanggung-tanggung. Tidak sekadar menyembul setelah menyelam berpuluh tahun, mereka juga berencana menggelar perayaan ulang tahun ke-63 negara zionis Israel.
Wajar bila kemudian respons yang timbul sebagian besar menyesalkan dan kontra. Berbagai organisasi kemasyarakatan dan agama, seperti Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), sebagai contoh, langsung menyatakan menentang rencana itu.

Ketua Komite Urusan Publik Indonesia-Israel disemprot dua Kali Oleh Adian Husaini


Ketua Komite Urusan Publik Indonesia-Israel disemprot dua Kali Oleh Adian Husaini
Ada yang menarik dalam diskusi mengenai HUT Israel di salah satu stasiun televisi swasta, pagi tadi, Jum'at, 13/5/2011. Dalam diskusi itu hadir Benyamin Ketang selaku Komisi Urusan Publik Indonesia dengan Israel, seorang anggota DPR, dan Adian Husaini, Ustadz yang concern terhadap semangat anti zionisme.
Ketika Ketang mengatakan acara HUT Israel adalah wadah edukasi bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang Israel, kontan Adian Husaini angkat suara.

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Para Muslim Pelopor


Sejarah Hidup Muhammad SAW: Para Muslim Pelopor
Ali adalah anak pertamayang menerima Islam. Kemudian Zaid bin Haritsah, bekas budak Nabi. Dengan demikian Islam masih terbatas hanya dalam lingkungan keluarga Rasulullah: beliau sendiri, isterinya, keponakannya dan bekas budaknya.
Pada waktu itu, Abu Bakar bin Abi Quhafah dari kabilah Taim adalah teman akrab Nabi SAW. Abu Bakar senang sekali kepadanya, karena sudah diketahuinya Muhammad sebagai orang yang bersih, jujur dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, Abu Bakar adalah orang dewasa pertama yang diajaknya menyembah Allah Yang Esa dan meninggalkan penyembahan berhala.

Beginilah Usamah bin Ladin Mengirim Email Tanpa Terdeteksi AS

Beginilah Usamah bin Ladin Mengirim Email Tanpa Terdeteksi AS
Meskipun tidak memiliki akses internet di tempat persembunyiannya, Usamah bin Ladin adalah seorang penulis email yang produktif yang membangun sistem yang 'cerdik' yang membuatnya selangkah lebih maju dari para penyadap pemerintah AS yang terbaik.
Metodenya itu dijelaskan secara rinci oleh pejabat kontraterorisme AS kepada Associated Press dan orang kedua yang melakukan penyelidikan terhadap bin Ladin, yang telah bekerja selama bertahun-tahun dan dan sempat prustasi melacak bin Ladin melalui dunia maya. Metode yang dilakukan ini memungkinkan bin Ladin bisa tetap berhubungan di seluruh dunia tanpa meninggalkan sidik jari digital sedikit pun.

Gagasan Menjadikan Ka'bah sebagai Pengukur Waktu

Gagasan Menjadikan Ka'bah sebagai Pengukur Waktu

Judul Buku : KUT (Reinventing the Missing Islamic Time System) Ka'bah Universal Time – Penemuan-ulang Sistem Tata-waktu Islam yang Hilang
Penulis : Bambang E. Budhiyono
Jumlah Halaman : 125 hal.

TUJUAN penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Artinya seluruhdimensi ruang dan waktu memiliki nilai yang sakral karena seluruh makhluk selalu bertasbih dan beribadah hanya kepada AllahSWT. Inilah salah satu kunci utama ajaran Islam yang diyakini merupakan ajaran final yang lengkap dan paripurna (syamil).
Pertanyaannya adalah "apakah dalam seluruh dimensi ruang dan waktu dalam Islam yang bernilai sakral tersebut tidak adasistem tata-waktunya sehingga lahir ide sistem tata-waktu hasil olah nalar manusia sebagaimana sistem tata-waktu China, Jepang, Hindu, Persia, maupun Masehi (GMT)? Mengapa sistem tata waktu Hijriyah yang merupakan almanak resmi umat Islam 'tenggelam' digantikan dengan sistem tata waktu yang lain dan kalau berlaku hanya menjadi salah satu sumber kontroversi perbedaan? Di mana sebenarnyapatokan utama penetapan sistem Hijriyah saat ini? Masih banyak pertanyaan lain yang perlu segera mendapat rumusan jawaban sehingga umat Islam tidak lagi terjebak dalam labirin kebingungan massal.
Secara umum, argumentasi "kebenaran" konsepsi-konsepsi yang saat ini berkembang di masyarakat muslim dunia bersifat ilutif (konseptual) dan tidak aktual (realisme). Padahal, Ka'bah sudah berfungsi sebagai arah kiblat dan tempat thawaf dapat dipastikan bahwa Ka'bah juga merupakan sebagai benchmark dalam teks ayat "qiyaman linnas". Jika sebuah ide atau tesis lahir dari realita yang ada (Ka'bah), maka tesis tersebut bukan hasil olah nalar manusia melainkan hasil olah kesadaran (fitrah) dari realita yang ada sehingga konsepsi tersebut argumentasinya bersifat aktual (realistis).
Dari tesis itulah buku"Ka'bah Universal Time (KUT); Reinventing the Missing Islamic Time System" berangkat untuk mengangkat realitas yang ada dan berupayamembangun dasar pemikiran tentang urgensi Ka'bah sebagai patokan waktu. Ka'bah sebagai benchmark --dalam konteks Makkah Mean Time (MMT)-- dibangun oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya Ismail AStelah terbukti secara empiris sebagai poros bumi atau pusat magnetik bumi. Ruang atautempat Ka'bah tersebut dibangun atas kehendak Allah SWT yang merupakan titik episentrum dari Baitul Makmur (tempat thawaf para malaikat ke Baitullah (tempat thawaf umat manusia).
Selama ini, umat Islam sebenarnya telah memiliki sistem tata-waktu sendiri yakni sistem almanak qomariyah-syamsiyah (lunar and solar system). Bagi ummat Islam,sistem almanak qomariyah-syamsiyah mengatur antara lain mengenai jumlah hari dalam setahun, jumlah 12 bulan dalam setahun dan satu pekan (week) yang terdiri atas 7 hari yang semuanya bukan karya manusia atau hasil rekayasa hasil perhitungan matematis-astronomis melainkan ketetapan Allah Yang Maha Memiliki Ilmu yang dapat pula ditemukan dalam al-Qur'an. Umat Islam di seluruh dunia mengakui keabsahan dan ketetapan (validity and applicability) sistem almanak syamsiyah yang membagi hari dalam setahun sebanyak 365 hari. Alasan kuatnya adalah dalil non-nalar karena terdapat 365 kata yaum (hari) dalam al-Qur'an.
Terkait dengan menara Abraj Al Bait atau"Mecca Royal Clock Hotel Tower" yang diresmikan beberapa waktu lalu juga bermaksud menjadikan waktu Mekah Makkah Mean Time (MMT) seperti halnya Greenwich Mean Time (GMT). Demikian menurut Muhammad Al-Arkubi, General Manager Hotel tersebut dalam jumpa pers diDubai.
Proyek Abraj Al Bait ini harus diakui merupakan kelanjutan dari konferensi internasional dua tahun sebelumnya, tepatnya 19 April 2008 di Doha, Qatar yang bertema "Mecca the Center of the Earth, Theory and Practice". Syeikh Yusuf Qardawi, salah satu ulama terkenal dan bertindak selaku ketua penyelenggara sekaligus pembicara dalam konferensi tersebut menegaskan bahwa ilmu sains modern sekurangnya telah memiliki bukti bahwa Makkah merupakan pusat bumi yang sebenarnya. Salah satu butir hasil konferensitersebut adalah keputusan untuk merekomendasikan bahwa kota Makkah harus dijadikan patokan waktu bagi umat Islam sebagaimana saat ini kota Greenwich menjadi patokan waktu GMT.
Buku Ka'bah Universal Time (KUT) dapat melengkapi literatur khasanah yang dapat digunakan untuk mendukung Makkah Mean Time (MMT). Tidak hanya itu, buku yang terdiri atas empat bab ini juga membahas lebih luas tentang masalah-masalah yang terkait dengan sistem tata waktu dalam Islam. Pada Bab I membahas tentang awal munculnya gagasan KUT. Pada Bab II dijelaskan mengenai konsepsi KUT, paradigma keterkecohan dan kembali kepada Kitabullah. Bab III membahas awal hari bagi umat Islam meliputi sistem almanak Masehi dan sistem almanak Hijriyah, mu'jizat Falaqiyah dan Imsyakiyah di balik peristiwa Hijrah, lalu pada Bab IV dijelaskan soal penampakan hilal terbaik dan penetapan awal hari atau awal bulan dalam sistem Hijriyah. Semuanyadiulas 'bukan hanya' berdasarkan 'hasil intepretasi' atas dalil naqli al Qur'an dan Hadits, namun juga berdasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan (sains) yang terkait.
Buku KUT ini jelas perlu dimiliki dan dibaca oleh para pemerhati, pengamat, dan seluruhstakeholders yang terlibat dengan masalah penetapan waktu-waktu penting dalam Islam misalnya awal Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, tahun baru Islam, dan sebagainyayang selama ini sering menjadi sumber perbedaan di kalangan umat Islam.***
(hidayatullah.com)

Rasulullah SAW Selalu Tepat Waktu

Rasulullah SAW Selalu Tepat Waktu
Oleh: Faza Abdu Robbih

Suatu ketika Abdullah bin Mas'ud bertanya pada Rasulullah SAW: " Wahai Rasulullah pekerjaan apakah yang paling Allah cintai?",Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Taat pada orang tua". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah."
Hadis di atas diriwayatkan lebih dari satu imam, sebut saja Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Ahmad, Dârul Quthni dan yang lainnya.
Hadis ini cukup menarik perhatian kita, selain perawinya yang banyak, kandungan hadis di atas pun layak untuk dicermati. Mengapa shalat tepat pada waktunya dapatmenempati rating teratas dari sekian banyak pekerjaan yang sangat Allah cintai, ternyata ia dapat "menyisihkan" ketaatan pada orang tua dan jihad di jalan Allah.
Padahal, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa perintah untuk taat pada orang tua adalah perintah yang sangat urgent, terbukti hampir dalam setiap larangan menyekutukan Tuhan (syirik) selalu disandingkan dengan perintah untuk menaati orang tua. Belum lagi dengan Jihad. Ternyata shalat pada waktunya dapatmengungguli sebuah amalan yang balasannya sudah dijanjikan Allah berupa surga dan selalu menjadi idaman seluruh Muslim.
Menurut Prof Dr Musthafa 'Imarah, Dosen Hadis dan Ilmu Hadis Fakultas Ushuludin Univeristas Al-Azhar, Kairo, Rasulullah SAW memang tidak hanya sekali ditanya tentangpekerjaan yang paling dicintai Allah, jawaban Beliau pun variatif disesuaikan dengan orang yang bertanya dan kondisi saat itu. Walau demikian, hadis shalat pada awal waktu adalah hadis terbanyak yang terdapat dalam kitab-kitab hadis dibanding dengan hadis-hadis lain.
Kenyataan ini cukup menarik hingga Ibnu Hajar dalam "Fathul Bari" nya menukil perkataan Ibnu Bazizah bahwa jihad memang didahulukan dibanding pekerjaan fisik yang lain karena ia merupakan pekerjaan yang berat, akan tetapi kesabaran untuk menjaga shalat dan melaksanakannya tepat waktu adalah pekerjaan yang terus dilakukan secara berulang-ulang hingga hanya orang yang benar-benar bertakwalah yang dapat terus menjaganya.
Dr Abdul Fattah Abu Ghuddah menyimpulkan bahwa dalam hadis tersebutlah terdapat kunci kesuksesan Umat Islam, yaitu dengan memanfaatkan waktu. Ia berargumen karena shalat termasuk ibadah yang sudah ditentukan waktunya. Jika seorang Muslim melaksanakannya tepat waktu, dan juga selalu memperhatikan setiap pekerjaan pada waktunya maka hal itu akan membuatsemuanya dapat terlaksana dengan baik sebagaimana mestinya karena ia sudah menjadi sebuah kebiasaan dan watak dalam prilaku dan kehidupan soerang Muslim. Dari sinilah terlihat jelas rahasia mengapa syariat mengistimewakan ibadah shalat dibanding seluruh ibadah lain.
Selain shalat sebenarnya syariat pun telah menggambarkan beberapa pekerjaan yang harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Seperti haji, zakat (baik zakat fitr atau zakat mâl), puasa, berkurban, memberi nafkah, hutang, gadai, bertamu, haid, nifas dan lain-lain. Dari sini Islam ingin mengisyaratkan akan pentingnya penentuan waktu dan banyaknya kemaslahatan dan manfaat yang ada didalamnya.
Mudah-mudahan kita selalu dijadikan orang-orang yang selalu menjaga shalat dan menjadi hamba yang on time. Allahu wa Rasuluhu a'lam.

Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Ushuludin Universitas Al-Azhar Kairo
(republika.co.id)

12 Tempat Favorit Mangkalnya Setan

12 Tempat Favorit Mangkalnya Setan

1. Tempat peristirahatan unta.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yg disebutkan di dlm "Majmu Fatawa" (19/41) ketika menjelaskan tentang penyebab dilarangnyashalat di tempat peristirahatan Unta. Yang benar bahwa penyebab (dilarangnya shalat) di kamar mandi, tempat peristirahatan unta dan yang semisalnya adalah krna itu adalah tempat-tempat para setan.

2. Tempat buang air besar & kecil
Dalam hadits Zaid bin Arqam radiyallohu 'anhu, dan selainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "S esungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan, pen), maka jikasalah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan ." Kebanyakan kasus orang yg terkena gangguan jin adalah di tempat-tempat buang hajat.

3. Lembah-lembah.
Sesungguhnya jin & setan ditemukan di lembah-lembah & tidak ditemukan di pegunungan. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dlm "Majmu Fatawa" (19/33) : " Lembah-lembah adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka lebih banyak ditemukan di lembah-lembah daripada di dataran tinggi ."

4. Tempat sampah & kotoran.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dlm "Majmu Fatawa"(19/41): " (Setan) ditemukan di tempat-tempat bernajis seperti kamar mandi dan WC, tempat sampah, kotoran serta pekuburan. "

5. Pekuburan.
Telah datang dari hadits Abu Said Al Khudri radiyallohu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Permukaan bumi itu semuanya masjid (bisadijadikan tempat untuk shalat, pen) kecuali pekuburan & kamar mandi. " (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492),Tirmidzi (317), Ibnu Hibban (1699), Al Hakim (1/251) sertayang lainnya).
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dlm "Majmu Fatawa" (19/41) ketika berbicara tentang tempat-tempat jin: "Pada pekuburan itu terdapat sarana menuju kesyirikan sebagaimana pekuburan juga menjadi tempat mangkalnya para syaitan Para syaitan menuntut orang yang hendak menjadi tukang sihir untuk selalutinggal di pekuburan. Dan disanalah syaitanturun mendatanginya dan tukang sihir itu bolak balik ke tempat ini. Para syaitan menuntutnya untuk memakan sebagian orang-orang mati.

6. Tempat yang telah rusak & kosong.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam "Al Adab Al Mufrad" (579) dari Tsauban radiyallohu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam, berkata kepadaku : " Janganlah kamu tinggal di tempat yg jauh dari pemukiman karena tinggal di tempat yg jauh dari pemukiman itu seperti tinggal di kuburan. "
Hadits ini hasan. Berkata lebih dari satu ulama bahwa Al Kufuur adalah tempat yg jauh dari pemukiman manusia & hampir tidak ada seorang pun yg lewat di situ. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana yang disebutkan dalam"Majmu Fatawa" (19/40-41) ketika berbicara tentang jin: " Oleh karena itu, (syaitan) banyak ditemukan di tempat yg telah rusak & kosong. "

7. Lautan
Dalam hadits Jabir radiyallohu 'anhu berkata: Bersabda Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam:
" Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas lautan dalam riwayatlain di atar air dan kemudian dia pun mengutus pasukannya . (HR. Muslim: 2813).
Dan juga datang dari hadits Abu Musa radiyallahu 'anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya dan hadits inishahih. Sebagian ulama menyebutkan bahwa lautan yg dimaksud adalah samudera "Al Haadi" karena di sanalah tempat berkumpulnya semua benua.

8. Lubang dan Celah-celah di bukit.
Hadits Ibnu Sarjis radiyallohu'anhu dia berkata: bersabda Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam: "Janganlah salah seorang diantara kalian kencing di lubang…" Mereka berkata kepada Qatadah:"Apa yg menyebabkan dibencinya kencing di lubang?", dia berkata : "Disebutkan bahwa itu adalah tempat tinggalnya jin". Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (5/82), Abu Daud (29), An Nasaai (34), Al Hakim (1/186) dan Al Baihaqi (1/99). Lebih dari satu ulama yang membenarkan bahwa Qatadah mendengar dari Abdullah bin Sarjisradiyallohu 'anhu. Lihat kitab "Jami' At Tahshiil."
Hadits ini dishahihkan Al Walid Al Allamah Al Wadi'i dalam "Ash Shahih Al Musnad Mimma Laisa fii Ash Shahihain" (579).

9. Tempat-tempat kesyirikan, bid'ah & kemaksiatan
Syetan ditemukan di tempat yg di dalamnya manusia melakukan kesyirikan, bid'ah & kemaksiatan. Tidaklah dilakukan kebid'ahan dan penyembahan kepada selain Allah Subhaanahu wat'ala, kecuali syaitan memiliki andil yang cukup besar di dalamnya & terhadap para pelakunya.

10. Rumah-rumah yg di dalamnya dilakukan kemaksiatan
Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasalla bersabda: "Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yg di dalamnya terdapat anjing & gambar." (HR. Al Bukhari: 3226 dan Muslim : 2106 dari hadits Abu Thalhah dan Aisyah Radhiyallahu 'anhuma dan datang pula dari para sahabat yang lain).
Jika malaikat tidak masuk ke dalam rumah, maka syaitanlah yang masuk adalah syaitankarena malaikat adalah tentara-tentara Allah Subhanahu wa ta'ala yang diutus untuk menjaga kaum mukminin dan menolak kemudharatan dari mereka. Termasuk kebodohan adalah jika seorang muslim mengusir malaikat dari rumahnya yang menyebabkan masuknya jin dan setanke dalamnya. Maka makmurkanlah rumah itu dengan dzikir kepada Allah Subhanahu wata'ala, ibadah & membaca Al Qur'an.
Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sprti kuburan karena sesungguhnya setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al Baqarah." (HR. Muslim (780), Ahmad (2/337), Tirmidzi (2877) dan selainnya).

11. Pasar-pasar
Dari Salman radiyallohu 'anhu, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (2451) danselainnya berkata: " Janganlah engkau menjadi orang pertama yg masuk pasar jikaengkau mampu & jangan pula menjadi orang paling terakhir yg keluar darinya pasar karena pasar itu adalah tempat peperangan para syaitan dan disanalah ditancapkan benderanya ."
Oleh karena itu, pasar merupakan tempat yg dibenci oleh Allah Subhanahu wata'ala.Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam bersabda: " Tempat yang paling disukai oleh Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar ."

12.Jin dan setan berkeliaran di jalan-jalan & lorong-lorong.
Dalam hadits Riwayat Bukhari (3303) & Muslim (2012) dari Jabir radiyallohu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"J ika telah datang malam, maka cegahlah anak-anak kalian untuk keluar karena sesungguhnya jin itu berkeliaran & melakukan penculikan. Matikan lentera di saat tidur karena sesungguhnya binatang fasik (tikus) itu kadang menarik sumbu lampu sehingga membakar penghuni rumah tersebut ".
(situslakalaka.blogspot.com)

Jumat, 13 Mei 2011

Sejarah Hidup Muhammad SAW:Sang Nabi Terakhir

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Sang Nabi Terakhir

Khadijah pergi menjumpai saudara sepupunya, Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah seorang penganut agama Nasrani yang sudah mengenal Injil dan sudah pula menerjemahkannya sebagian ke dalam bahasa Arab. Khadijah menuturkan apa yang dilihat dan didengar Muhammad.
Waraqah menekur sebentar, kemudian berkata, "Maha Kudus Ia, Maha Kudus. Demi Dia yang memegang hidup Waraqah. Khadijah, percayalah! Dia telah menerima Namus Besar seperti yang pernah diterima Musa. Dan sungguh dia adalah Nabi umat ini. Katakan kepadanya supaya tetap tabah!"
Khadijah pulang. Dilihatnya Muhammad masih tidur. Dalam tidur yang demikian itu,tiba-tiba ia menggigil, napasnya terlihat sesak dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya. Ia terbangun, manakala didengarnya malaikat datang membawakan wahyu kepadanya: "Hai orang yang berselimut! Bangunlah dan sampaikan peringatan. Dan agungkan Tuhanmu. Pakaianmu pun bersihkan. Dan hindarkan perbuatan dosa. Jangan kau memberi, karena ingin menerima lebih banyak. Dan demi Tuhanmu, tabahkan hatimu." (QS Al-Muddatstsir: 17).
"Waktu tidur dan istirahat sudah tak ada lagi, Khadijah," katanya. "Jibril membawa perintah supaya aku memberi peringatan kepada umat manusia, mengajak mereka, dan supaya mereka beribadah hanya kepada Allah. Tapi siapa yang akan kuajak?Dan siapa pula yang akan mendengarkan?"
Sesudah peristiwa itu, pada suatu hari Muhammad pergi akan mengelilingi Ka'bah. Di tempat itu Waraqah menjumpainya. Sesudah Muhammad menceritakan keadaannya, Waraqah berkata, "Demi Dia Yang memegang hidup Waraqah. Engkau adalah Nabi atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang pernah disampaikan kepada Musa. Pastilah kau akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula."
Sekarang Rasulullah SAW berpikir, bagaimana akan mengajak Quraisy supaya turut beriman, padahal ia tahu benar mereka sangat kuat mempertahankan kebatilan itu. Mereka bersedia berperang dan mati untuk itu. Ditambah lagi mereka masih sekeluarga dan sanak famili yang dekat.
Sementara ia dalam kekhawatiran, sesudah sekian lama terhenti, tiba-tiba datang Jibril membawa firman Allah: "Demi pagi cerah yang gemilang. Dan demi malam bila senyap kelam. Tuhanmu tidak meninggalkan kau, juga tidak merasa benci. Dan sungguh, hari kemudian itu lebih baik buat kau daripada yang sekarang. Dan akan segera ada pemberian dari Tuhan kepadamu. Maka engkau pun akan bersenang hati. Bukankah Ia mendapati kau seorang yatim, lalu diberi-Nya tempat berlindung? Dan Ia mendapati kau tak tahu jalan, lalu diberi-Nya kau petunjuk? Karena itu, terhadap anak yatim, jangan kau bersikap bengis. Dan tentang orang yang meminta, jangan kau tolak. Dan tentang kurnia Tuhanmu, hendaklah kau sebarkan." (QS Adh-Dhuha: 1-11)
Allah SWT kemudian mengajarkan Nabi shalat, maka ia pun shalat, Khadijah ikut pula shalat. Selain puteri-puterinya, tinggal bersama keluarga itu Ali bin Abi Talib sebagai anak muda yang belum baligh.
Tatkala Muhammad dan Khadijah sedang shalat, tiba-tiba Ali menyeruak masuk. Dilihatnya kedua orang itu sedang ruku' dan sujud serta membaca beberapa ayat Al-Qur'an yang sampai pada waktu itu sudah diwahyukan kepadanya.
Ali berdiri tertegun, "Kepada siapa kalian sujud?" tanyanya setelah selesai shalat.
"Kami sujud kepada Allah," jawab Nabi SAW. "Yang mengutusku menjadi nabi dan memerintahkan aku mengajak manusia menyembah Allah."
Lalu Muhammad pun mengajak sepupunya itu beribadah kepada Allah semata, tiada bersekutu serta menerima agama yang dibawa Nabi utusan-Nya, dengan meninggalkan berhala-berhala semacam Lata dan Uzza. Muhammad lalu membacakan beberapa ayat Qur'an. Ali sangat terpesona karena ayat-ayat itu luar biasa indahnya.
(republika.co.id)

Rabu, 11 Mei 2011

Sejarah Hidup Muhammad SAW Pemilik Gelar Al-Amin

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Pemilik Gelar Al-Amin

Muhammad tinggal dengan pamannya, menerima apa yang ada. Ia melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh mereka yang seusia dia. Bila tiba bulan-bulan suci, kadang ia tinggal di Makkah dengan keluarga, kadang pergi bersama mereka ke pasar-pasar yang berdekatan dengan Ukaz, Majanna dan Dzu'l Majaz, mendengarkan sajak-sajak yang dibawakan oleh penyair-penyair Mudhahhabat dan Mu'allaqat.
Ia mendambakan cahaya hidup yang akan lahir dalam segala manifestasi kehidupan, dan yang akan dicapainya hanya dengan dasarkebenaran. Kenyataan ini dibuktikan oleh julukan yang diberikan orang kepadanya dan bawaan yang ada dalam dirinya. Itu sebabnya,sejak ia masih anak-anak, gejala kesempurnaan, kedewasaan dan kejujuran hatinya, sudah tampak. Sehingga semua penduduk Makkah memanggilnya Al-Amin (yang dapat dipercaya).
Yang menyebabkan dia lebih banyak merenung dan berpikir, adalah pekerjaannya menggembalakan kambing sejak dalam masamudanya itu. Dia menggembalakan kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Dengan gembira ia menyebutkan saat-saat yang dialaminya pada waktu menggembala itu. Di antaranya ia berkata, "Nabi-nabi yang diutus Allah itu gembala kambing. Musa diutus, dia gembala kambing, Daud diutus, dia gembala kambing. Aku diutus, juga gembala kambing keluargaku di Ajyad."
Gembala kambing yang berhati terang itu, dalam udara yang bebas lepas di siang hari, dalam kemilau bintang bila malam sudah bertahta, menemukan suatu tempat yang serasi untuk pemikiran dan permenungannya. Ia menerawang dalam suasana alam demikian, karena ia ingin melihat sesuatu di balik semua itu. Dalam pelbagai manifestasi alam ia mencari suatu penafsiran tentang penciptaan semesta ini. Ia melihat dirinya sendiri.
Pemikiran dan permenungan demikian membuat ia jauh dari segala pemikiran nafsu manusia duniawi. Ia berada lebih tinggidari itu sehingga adanya hidup palsu yang sia-sia akan tampak jelas di hadapannya. Olehsebab itu, dalam perbuatan dan tingkah-lakunya, Muhammad terhindar dari segala penodaan nama yang sudah diberikan kepadanya oleh penduduk Makkah, dan memang begitu adanya: Al-Amin.
Karena itu ia terhindar dari cacat. Yang sangat terasa benar nikmatnya, ialah bila ia sedang berpikir atau merenung. Dan kehidupan berpikir dan merenung serta kesenangan bekerja sekadarnya seperti menggembalakan kambing, bukanlah suatu cara hidup yang membawa kekayaan berlimpah-limpah baginya. Dan memang tidak pernah memedulikan hal itu. Dalam hidupnya ia memang menjauhkan diri dari segala pengaruh materi.
Bukankah dia juga yang pernah berkata,"Kami adalah golongan yang hanya makan bilamerasa lapar, dan bila sudah makan tidak sampai kenyang?" Bukankah dia juga yang sudah dikenal orang hidup dalam kekurangan selalu dan minta supaya orang bergembira menghadapi penderitaan hidup? Cara hidup yang mengejar harta dengan serakah demi pemenuhan hawa nafsu, sama sekali tidak pernah dikenal Muhammad selama hidupnya.
Suatu ketika ia mendengar berita, bahwa Khadijah binti Khuwailid mengupah orang-orang Quraisy untuk menjalankan perdagangannya. Khadijah adalah seorang wanita pedagang yang kaya dan dihormati, mengupah orang yang akan memperdagangkan hartanya itu. Berasal dari Keluarga (Bani) Asad, ia bertambah kaya setelah dua kali menikah dengan keluarga Makhzum, sehingga dia menjadi seorang penduduk Makkah terkaya. Ia menjalankan bisnisnya dengan bantuan sang ayah, Khuwailid, dan beberapa orang kepercayaannya. Beberapa pemuka Quraisy pernah melamarnya, tetapi ditolaknya. Ia yakin mereka itu melamar hanya karena memandang hartanya.
Tatkala Abu Thalib mengetahui, bahwa Khadijah sedang menyiapkan perdagangan yang akan dibawa dengan kafilah ke Syam, ia memanggil keponakannya—yang ketika itu sudah berumur dua puluh lima tahun.
"Anakku," kata Abu Thalib, "Aku bukan orang berpunya. Keadaan makin menekan kita juga. Aku mendengar, bahwa Khadijah mengupah orang dengan dua ekor anak unta.Tapi aku tidak setuju kalau akan mendapat upah semacam itu juga. Setujukah kau kalau hal ini kubicarakan dengan dia?"
"Terserah paman," jawab Muhammad.
Abu Talib pun pergi mengunjungi Khadijah:
"Khadijah, setujukah kau mengupah Muhammad?" tanya Abu Thalib. "Aku mendengar engkau mengupah orang dengan dua ekor anak unta. Tapi buat Muhammad akutidak setuju kurang dari empat ekor."
"Kalau permintaanmu itu buat orang yang jauhdan tidak kusukai, akan kukabulkan, apalagibuat orang yang dekat dan kusukai." Demikianjawab Khadijah.
Kembalilah sang paman kepada keponakannya dengan menceritakan peristiwa itu. "Ini adalah rejeki yang dilimpahkan Tuhan kepadamu," katanya.
Setelah mendapat nasihat paman-pamannya Muhammad pergi dengan Maisara, budak Khadijah. Dengan mengambil jalan padang pasir kafilah itu pun berangkat menuju Syam.Perjalanan ini menghidupkan kembali kenangannya tentang perjalanan yang pertama dulu itu. Hal ini membuatnya lebih banyak bermenung, berpikir tentang segala yang pernah dilihat dan didengar sebelumnya;tentang peribadatan dan kepercayaan-kepercayaan di Syam atau di pasar-pasar sekeliling Makkah.
Dengan kejujuran dan kemampuannya ternyata Muhammad mampu benar memperdagangkan barang-barang Khadijah, dengan cara bisnis yang lebih menguntungkan daripada yang dilakukan orang lain sebelumnya. Setelah tiba waktunya kembali, mereka membeli segala barang dagangan dari Syam yang kira-kira akan disukai oleh Khadijah.
Dalam perjalanan kembali kafilah itu singgah di Mar'z Zahran. Ketika itu Maisara berkata,"Muhammad, cepat-cepatlah kau menemui Khadijah dan ceritakan pengalamanmu. Dia akan mengerti hal itu."
Muhammad berangkat dan tengah hari sudah sampai di Makkah. Ketika itu Khadijah sedang berada di ruang atas. Biladilihatnya Muhammad di atas unta dan sudah memasuki halaman rumahnya, ia turun dan menyambutnya. Didengarnya Muhammad bercerita dengan bahasa yang begitu fasih tentang perjalanannya serta laba yang diperolehnya, demikian juga mengenai barang-barang Syam yang dibawanya. Khadijah gembira dan tertarik sekali mendengarkan.
Sesudah itu, Maisara pun datang pula yang lalu bercerita juga tentang Muhammad, betapa halusnya wataknya, betapa tinggi budi pekertinya. Hal ini menambah pengetahuan Khadijah di samping yang sudah diketahuinya sebagai pemuda Makkah yang besar jasanya.
Dalam waktu singkat saja kegembiraan Khadijah ini telah berubah menjadi rasa cinta, sehingga dia—yang sudah berusia empat puluh tahun dan telah menolak lamaran pemuka-pemuka dan pembesar-pembesar Quraisy—tertarik juga hatinya mengawini pemuda ini, yang tutur kata dan pandangan matanya telah menembusi kalbunya. Pernah ia membicarakan hal itu kepada saudaranya yang perempuan—kata sebuah sumber, atau dengan sahabatnya, Nufaisa binti Munya—kata sumber lain.
Nufaisa pergi menjajagi Muhammad seraya berkata, "Kenapa kau tidak mau kawin?"
"Aku tidak punya apa-apa sebagai persiapan perkawinan," jawab Muhammad.
"Kalau itu disediakan dan yang melamarmu itu cantik, berharta, terhormat dan memenuhi syarat, tidakkah akan kau terima?"
"Siapa itu?"
Nufaisa menjawab hanya dengan sepatah kata, "Khadijah!"
"Dengan cara bagaimana?" tanya Muhammad. Sebenarnya ia sendiri berkenan kepada Khadijah sekalipun hati kecilnya belum lagi memikirkan soal perkawinan, mengingat Khadijah sudah menolak permintaan hartawan-hartawan dan bangsawan-bangsawan Quraisy.
Setelah pertanyaan itu Nufaisa berkata,"Serahkan hal itu kepadaku."
Maka Muhammad pun menyatakan persetujuannya. Tak lama kemudian Khadijahmenentukan waktunya yang kelak akan dihadiri oleh paman-paman Muhammad supaya dapat bertemu dengan keluarga Khadijah guna menentukan hari pernikahan.
Kemudian pernikahan itu berlangsung dengan diwakili oleh paman Khadijah, Umar bin Asad, sebab Khuwailid ayahnya sudah meninggal sebelum Perang Fijar. Hal ini dengan sendirinya telah membantah apa yangbiasa dikatakan, bahwa ayahnya ada tapi tidak menyetujui perkawinan itu dan bahwa Khadijah telah memberikan minuman keras sehingga ia mabuk dan dengan begitu perkawinannya dengan Muhammad kemudiandilangsungkan.
Di sinilah dimulainya lembaran baru dalam kehidupan Muhammad. Dimulainya kehidupan sebagai suami-isteri dan ibu-bapak. Suami-isteri yang harmonis dan sebagai ibu-bapak yang telah merasakan pedihnya kehilangan anak, sebagaimana pernah dialami Muhammad yang telah kehilangan ibu-bapak ketika masih kecil.
( republika.co.id )

Sejarah Hidup Muhammad SAW :Ditinggal Orang-Orang terkasih

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Ditinggal Orang-Orang Terkasih

Lima tahun masa yang ditempuhnya itu telah memberikan kenangan yang indah dan kekal dalam jiwanya. Demikian juga Ibu Halimah dan keluarganya, tempat dia menumpahkan rasa kasih sayang dan hormat selama hidupnya itu.
Penduduk daerah itu pernah mengalami suatu masa paceklik sesudah perkawinan Muhammad dengan Khadijah. Bilamana Halimah kemudian mengunjunginya, sepulangnya ia dibekali dengan harta Khadijahberupa unta yang dimuati air dan empat puluh ekor kambing. Dan setiap dia datang dibentangkannya pakaiannya yang paling berharga untuk tempat duduk Ibu Halimah sebagai tanda penghormatan.
Sesudah lima tahun, Muhammad kembali kepada ibunya. Kemudian Abdul Muthalib mengasuh cucunya itu. Ia memeliharanya dengan sungguh-sungguh dan mencurahkan kasih sayangnya kepada cucu ini.
Lebih-lebih lagi kecintaan kakek itu kepada cucunya ketika Aminah kemudian membawa anaknya itu ke Madinah untuk diperkenalkan kepada saudara-saudara kakeknya dari pihak Keluarga Najjar.
Dalam perjalanan itu dibawanya juga Ummu Aiman, budak perempuan yang ditinggalkan ayahnya dulu. Sesampai mereka di Madinah, kepada anak itu diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah yang pertama kali ia merasakan sebagai anak yatim.
Sesudah cukup sebulan mereka tinggal di Madinah, Aminah sudah bersiap-siap akan pulang. Ia dan rombongan kembali pulang dengan dua ekor unta yang membawa mereka dari Makkah. Tetapi di tengah perjalanan, ketika mereka sampai di Abwa', ibunda Aminah menderita sakit, yang kemudian meninggal dan dikuburkan pula di tempat itu.
Anak itu oleh Ummu Aiman dibawa pulang ke Makkah, pulang menangis dengan hati yang pilu, sebatang kara. Ia makin merasa kehilangan; sudah ditakdirkan menjadi anak yatim. Baru beberapa hari yang lalu ia mendengar dari ibundanya keluhan duka kehilangan ayah semasa ia masih dalam kandungan. Kini ia melihat sendiri di hadapannya, sang ibu pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu. Tubuh yang masih kecil itu kini dibiarkan memikul beban hidup yang berat, sebagai yatim-piatu.
Lebih-lebih lagi kecintaan Abdul Muthalib kepadanya. Tetapi sungguhpun begitu, kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu itu bekasnya masih menggurat dalam jiwanya sehingga di dalam Qur'an pun disebutkan, ketika Allah mengingatkan Nabi akan nikmat yang dianugerahkan kepadanya itu: "Bukankah engkau dalam keadaan yatim-piatu? Lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu? Dan menemukan kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkan-Nya jalan itu?" (QS Adh-Dhuha: 6-7)
Kenangan yang memilukan hati ini barangkali akan terasa agak meringankan juga sedikit, sekiranya Abdul Muthalib masih dapat hidup lebih lama lagi. Tetapi orang tua itu juga meninggal, dalam usia delapan puluh tahun, sedang Muhammad waktu itu baru berumur delapan tahun. Sekali lagi Muhammad dirundung kesedihan karena kematian kakeknya itu, seperti yang sudah dialaminya ketika ibunya meninggal. Begitu sedihnya dia, sehingga selalu ia menangis sambil mengantarkan keranda jenazah sampai ke tempat peraduan terakhir.
Bahkan sesudah itu pun ia masih tetap mengenangkannya sekalipun sesudah itu, di bawah asuhan Abu Thalib pamannya ia mendapat perhatian dan pemeliharaan yang baik sekali. mendapat perlindungan sampai masa kenabiannya, yang terus demikian hingga pamannya itu pun akhirnya meninggal.
Pengasuhan Muhammad dipegang oleh Abu Thalib, sekalipun dia bukan yang tertua di antara saudara-saudaranya. Saudara tertua adalah Harits, tapi dia tidak seberapa mampu.Sebaliknya Abbas yang mampu, tapi dia kikir sekali dengan hartanya. Oleh karena itu, ia hanya memegang urusan siqaya (pengairan) tanpa mengurus rifada (makanan). Sekalipun dalam kemiskinannya itu, tapi Abu Thalib mempunyai perasaan paling halus dan terhormat di kalangan Quraisy. Dan tidak pula mengherankan kalau Abdul Muthalib menyerahkan asuhan Muhammad kemudian kepadanya.
Abu Thalib mencintai kemenakannya itu sama seperti Abdul Muthalib juga. Karena kecintaannya itu ia mendahulukan kemenakan daripada anak-anaknya sendiri. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati, itulah yang lebih menarik hati pamannya.
Pernah pada suatu ketika ia akan pergi ke Syam membawa dagangan—ketika itu usia Muhammad baru duabelas tahun—mengingat sulitnya perjalanan menyeberangi padang pasir, tak terpikirkan olehnya akan membawa Muhammad. Akan tetapi Muhammad yang dengan ikhlas menyatakan akan menemani pamannya itu. Hal inilah yang menghilangkan sikap ragu-ragu dalam hati Abu Thalib.
Anak itu lalu turut serta dalam rombongan kafilah, hingga sampai di Bushra di sebelah selatan Syam. Dalam buku-buku riwayat hidup Muhammad diceritakan, bahwa dalamperjalanan inilah ia bertemu dengan rahib Bahira, dan bahwa rahib itu telah melihat tanda-tanda kenabian padanya sesuai dengan petunjuk cerita-cerita Kristen. Sebagian sumber menceritakan, bahwa rahib itu menasehatkan keluarganya supaya jangan terlampau dalam memasuki daerah Syam, sebab dikhawatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akan berbuat jahat terhadap dia.
Tampaknya Abu Thalib tidak banyak membawa harta dari perjalanannya itu. Ia tidak lagi mengadakan perjalanan demikian. Malah sudah merasa cukup dengan yang sudah diperolehnya itu. Ia menetap di Makkahmengasuh anak-anaknya yang banyak sekalipun dengan harta yang tidak seberapa
( republika.co.id )

Susu Unta Jauh Lebih Baik Ketimbang Susu Sapi

Susu Unta Jauh Lebih Baik Ketimbang Susu Sapi

Susu unta jauh lebih bergizi ketimbang susu sapi. Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), satu gelas susu unta kaya akan vitamin B, memiliki vitamin C tiga kali lebih banyak, dan 10 kali lebih banyak zat besi ketimbang susu sapi. FAO juga menyebutkan susu unta memiliki kandungan kalsium tujuh kali lipat lebih banyak ketimbang sarden. Tak hanya itu,susu unta juga rendah lemak.
Lantas apa yang membuat susu unta kalah tenar? Di banyak negara, sapi merupakan produsen utama susu. Sementara unta hanya sebatas masyarakat Jazirah Timur Tengah. Selain itu, distribusi susu unta juga masih terbatas, tidak seperti susu sapi yang merupakan komoditi ekspor utama sejumlah negara.
Hal lain yang tak kalah penting, susu sapi bisa dimodifikasi menjadi bahan pangan. Sementara susu unta sangat terbatas modifikasinya. Pernahkah anda mendengar keju yang terbuat dari susu unta?
Jurnalis Alarabiya, Umita Venkataraman, saat berkunjung ke sebuah kota di Jazirah Arab, melihat tradisi minum susu unta di kalangan masyarakat begitu kuat. Setiap kali berkunjung, dia pasti melihat segelas susu unta di atas meja. Umita yang tidak terbiasa mengkonsumsi susu unta merasa aneh dengan apa yang dilihatnya. "Ayolah, mengkonsumsi susu unta tidak akan membuat seseorang meninggal," gumam dia.
Dari pengalaman itu, Umita menyimpulkan bahwa orang-orang seperti dirinya yang terbiasa mengkonsumsi susu sapi akan kesulitan ketika dihadapkan pada susu lain. Kesulitan ini muncul lantaran tidak terbiasa.
Antara susu sapi dan susu unta memiliki sedikit perbedaan yang sulit digambarkan, yakni susu unta cenderung tidak asin dan teksturnya begitu lembut. "Perbedaan lain, Usamah bin Laden lebih sering minum susu unta ketimbang susu sapi," papar Umita.
Ketertarikan Umita soal susu unta berlanjut dengan melakukan sejumlah reportase. Dari hasil reportase itu, Umita menemukan kesimpulan bahwa susu unta banyak digunakan sebagai obat. Menurut Umita, susu unta terbilang akrab dengan sistem pencernaan manusia ketimbang susu sapi. Sebab, rantai protein susu unta cenderung lebih pendek sehingga mudah dicerna. Selain itu, Umita melanjutkan, susu Unta mengandung agen anti mikroba yang bisa dimanfaatkan untuk melawan infeksi, tumor dan diabetes.
Hasil riset di India dan Tunisia, papar Umita, menunjukkan bahwa konsumsi secara teratur susu unta dapat menurunkan kebutuhan suntikan insulin. Di Nairobi, ibukota Somalia, penderita diabetes diobati secara rutin dengansusu unta. "Di Kenya, penderitaan yang dialami rakyatnya sedikit terobati dengan keberadaan susu unta," pungkas dia.
( republika.co.id )

Sejarah Hidup Muhammad SAW Pendamai Kaum Quraisy

Sejarah Hidup Muhammad SAW: Pendamai Kaum Quraisy

Dari pernikahannya dengan Khadijah, ia memperoleh beberapa orang anak, laki-laki dan perempuan. Kematian kedua anaknya, Al-Qasim dan Abdullah menimbulkan kedukaan yang begitu dalam. Anak-anaknya yang masih hidup semua perempuan.
Muhammad yang telah mendapat karunia Tuhan dalam perkawinannya dengan Khadijah,berada dalam kedudukan tinggi dan harta yang cukup. Seluruh penduduk Makkah memandangnya dengan rasa kagum dan hormat. Bicaranya sedikit, ia lebih banyak mendengarkan. Bila bicara selalu bersungguh-sungguh, tapi sungguhpun begitu, ia tidak melupakan ikut membuat humor dan bersenda-gurau. Tapi yang dikatakannya itu selalu yang sebenarnya.
Kadang ia tertawa sampai terlihat gerahamnya. Bila ia marah tidak pernah sampai tampak kemarahannya, hanya antara kedua keningnya tampak sedikit berkeringat. Ia bijaksana, murah hati dan mudah bergaul. Tapi ia juga berkemauan keras, tegas dan tak pernah ragu-ragu dalam mencapai tujuannya.
Sifat-sifat yang demikian berpadu dalam dirinya dan meninggalkan pengaruh yang dalam sekali pada orang-orang yang bergaul dengan dia. Bagi orang yang melihatnya tiba-tiba, sekaligus akan timbul rasa hormat, dan bagi orang yang bergaul dengan dia akan timbul rasa cinta kepadanya.
Pergaulan Muhammad dengan penduduk Makkah tidak terputus, juga partisipasinya dalam kehidupan masyarakat hari-hari. Pada waktu itu masyarakat sedang sibuk karena bencana banjir menimpa dan meretakkan dinding-dinding Ka'bah yang memang sudah lapuk.
Sudut-sudut Ka'bah itu oleh Quraisy dibagi empat bagian. Tiap kabilah mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangun kembali. Sebelum bertindak melakukan perombakan itu mereka masih ragu-ragu, khawatir akan mendapat bencana. Kemudian Walid bin Mughirah tampil ke depan dengan sedikit takut-takut. Setelah berdoa kepada dewa-dewanya, ia mulai merombak bagian sudut selatan.
Orang-orang kemudian menunggu-nunggu apayang akan dilakukan Tuhan nanti terhadap Al-Walid. Namun ternyata sampai pagi tak terjadi apa-apa, mereka pun ramai-ramai merombaknya dan memindahkan batu-batu yang ada. Dan Muhammad ikut pula membawa batu itu.
Tiba saatnya meletakkan Hajar Aswad yang disucikan di tempatnya semula di sudut timur,maka timbullah perselisihan di kalangan Quraisy, siapa yang seharusnya mendapat kehormatan meletakkan batu itu di tempatnya. Demikian memuncaknya perselisihan itu sehingga hampir saja timbul perang saudara karenanya.
Abu Umayyah bin Mughirah dari Banu Makhzum, adalah orang yang tertua di antara mereka, dihormati dan dipatuhi. Setelah melihat keadaan demikian, ia berkata,"Serahkanlah putusan ini di tangan orang yangpertama sekali memasuki pintu Shafa ini."
Tatkala mereka melihat Muhammad adalah orang pertama memasuki tempat itu, mereka berseru, "Ini Al-Amin, kami dapat menerima keputusannya."
Lalu mereka menceritakan peristiwa itu kepadanya. Muhammad mendengarkan dan melihat di mata mereka betapa berkobarnya api permusuhan. Ia berpikir sebentar, lalu berkata, "Kemarikan sehelai kain!"
Setelah kain dibawakan, dihamparkannya dan diambilnya batu itu lalu diletakkannya dengan tangannya sendiri, kemudian berkata,"Hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini."
Mereka bersama-sama membawa kain tersebut ke tempat batu itu akan diletakkan. Lalu Muhammad mengeluarkan batu itu dari kain dan meletakkannya di tempatnya. Dengan demikian perselisihan itu berakhir dan bencana dapat dihindarkan.
Selama bertahun-tahun Muhammad tetap bersama-sama penduduk Makkah dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Ia menemukan dalam diri Khadijah teladan wanita terbaik; dan telah melahirkan anak-anak seperti: Al-Qasim dan Abdullah, serta puteri-puteri seperti Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah.
Tentang Qasim dan Abdullah tidak banyak yang diketahui, kecuali disebutkan bahwa mereka mati kecil pada zaman Jahiliyah dan tidak meninggalkan sesuatu yang patut dicatat. Muhammad juga merasa sangat sedih ketika kemudian anaknya, Ibrahim, meninggalpula.
Ketika Zaid bin Haritsah didatangkan, dimintanya kepada Khadijah supaya dibelinya kemudian dimerdekakannya. Waktu itu orang menyebutnya Zaid bin Muhammad. Keadaan ini tetap demikian hingga akhirnya ia menjadi pengikut dan sahabatnya yang terpilih
( republika.co.id )

MUI Terorisme Itu Hukumnya Haram

MUI: Terorisme Itu Hukumnya Haram
Bom bunuh diri yang dilakukan M Syarif di Masjid Adz-Dzikra, Mapolresta Cirebon, dan penemuan beberapa bom di sejumlah tempat di Jakarta menunjukkan bahwa ancaman terorisme masih menghantui negara ini.
Padahal jelas-jelas ditegaskan sejumlah ulama dan pimpinan ormas Islam bahwa bom bunuh diri, maupun aksi terorisme adalah perbuatan teror yang hukumnya haram. Bahkan jauh sebelumnya, pada 2004 Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa terkait dengan terorisme.
Dalam Fatwa No. 3 Tahun 2004 Tentang Terorisme tersebut, MUI menegaskan bahwa segala tindakan teror yang menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat hukumnya haram.
Menurut MUI, tindakan terorisme dengan berbagai bentuknya yang terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia, telah menimbulkan kerugian harta dan jiwa serta rasa tidak aman di kalangan masyarakat.
Tindakan terorisme, kata MUI, terjadi karena beberapa persepsi, sebagian menganggapnya sebagai ajaran agama Islam dan karena itu, ajaran agama Islam dan umat Islam harus diwaspadai. Sedang sebagian yang lain menganggapnya sebagai jihad yang diajarkan oleh Islam, dan karenanya harus dilaksanakanwalaupun harus dengan menanggung resiko terhadap harta dan jiwa sendiri maupun oranglain.
Berdasarkan Ijtima' Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia pada 16 Desember 2003 telah menetapkan fatwa tentang terorisme. MUI Memfatwakan terorisme atau aksi bom bunuhdiri sebagai perbuatan yang diharamkan.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT antara lain: "Sesungguhnya balasan bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan berusaha melakukan kerusakan di muka bumi, yaitu mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka secara bersilang. Yang demikian itu suatu kehinaan bagi mereka di dunia sedangkan di akhirat mereka mendapat siksa yang pedih." (QS Al-Maidah: 33).
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar dan dianiaya maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS An-Nisa': 29-30)
"Barang siapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh
orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya…" (QS. Al-Maidah: 32)
Adapun dalil-dalil yang berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW antara lain: "Tidak halal bagi seorang Muslim menakut-nakuti orang Muslim lainnya." (HR Abu Dawud).
"Barangsiapa mengacungkan senjata tajam kepada saudaranya (Muslim) maka Malaikat akan melaknatnya sehingga ia berhenti." (HRMuslim)
"Barangsiapa yang menjatuhkan diri dari sebuah gunung lalu ia terbunuh maka ia akan masuk neraka dalam keadaan terhempas di dalamnya, kekal lagi dikekalkan di dalamnya selama-lamanya" (HR Bukhari-Muslim).
Berdasarkan Qa'idah Fiqhiyah antara lain: "Dharar yang bersifat khusus harus ditanggung untuk menghindarkan dharar yangbersifat umum (lebih luas)."
"Apabila terdapat dua mafsadat yang saling bertentangan maka harus diperhatikan salah satu-nya dengan mengambil dharar yang lebihringan."
Berdasarkan dalil-dalil di atas, MUI menilai terorisme telah memenuhi unsur tindak pidana (jarimah) hirabah dalam khazanah fikih Islam. "Para fuqaha mendefinisikan almuharib (pelaku hirabah) dengan, 'orang yang mengangkat senjata melawan orang banyak dan menakut-nakuti mereka (menimbulkan rasa takut di kalangan masyarakat)," kata MUI.
MUI juga menegaskan tentang perbedaan terorisme dan jihad. Keduanya tidak sama. Terorisme, menurut MUI, terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara, bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat. Terorisme adalah salah satu bentuk kejahatanyang diorganisasi dengan baik (well organized) , bersifat trans-nasional dan digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (extra-ordinary crime) yang tidak membeda-bedakan sasaran (indiskrimatif).
Sedangkan jihad mengandung dua pengertian;segala usaha dan upaya sekuat tenaga serta kesediaan untuk menanggung kesulitan di dalam memerangi dan menahan agresi musuh dalam segala bentuknya. Jihad dalam pengertian ini juga disebut al-Qital atau al-Harb. Dan segala upaya yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk menjaga dan meninggikan agama Allah (li i'la'ai kalimatillah) .
Terorisme, sifatnya merusak (ifsad) dan anarkis (faudha) . Tujuannya untuk menciptakan rasa takut dan atau menghancurkan pihak lain, dan dilakukan tanpa aturan dan sasaran tanpa batas.
Sedangkan jihad, sifatnya melakukan perbaikan (ishlah) sekalipun dengan cara peperangan. Tujuannya untuk menegakkan agama Allah dan atau membela hak-hak pihakyang terzalimi. Dilakukan dengan mengikuti aturan yang ditentukan oleh syari'at dengan sasaran musuh yang sudah jelas.
Oleh sebab itu, tegas Komisi Fatwa MUI, hukum melakukan teror adalah haram, baik dilakukan oleh perorangan, kelompok, maupun negara. Sedangkan hukum melakukan jihad adalah wajib.
Demikian pula, dalam Fatwa No. 3 Tahun 2004Tentang Terorisme tersebut, MUI menegaskantentang perbedaan bom bunuh diri dan Amaliyah Al-Istisyhad. "Orang yang bunuh diri itu membunuh dirinya untuk kepentingan pribadinya sendiri. Sementara pelaku Amaliyah Al-Istisyhad mempersembahkan dirinya sebagai korban demi agama dan umatnya," jelas MUI.
"Orang yang bunuh diri adalah orang yang pesimis atas dirinya dan atas ketentuan Allah sedangkan pelaku Amaliyah al-Istisyhad adalah manusia yang seluruh cita-citanya tertuju untuk mencari rahmat dan keridhaan Allah SWT," tambah MUI dalam Fatwa tersebut.
Oleh sebab itu, MUI menegaskan bahwa bom bunuh diri hukumnya haram karena merupakan salah satu bentuk tindakan keputusasaan (al-ya'su) dan mencelakakan diri sendiri (ihlak an-nafs) , baik dilakukan di daerah damai (dar al-salam/dar al-da'wah) maupun di daerah perang (dar al-harb) .
Sedangkan, Amaliyah Al-Istisyhad (tindakan mencari kesyahidan) dibolehkan karena merupakan bagian dari jihad binnafsi yang dilakukan di daerah perang (dar al-harb) atau dalam keadaan perang dengan tujuan untuk menimbulkan rasa takut (irhab) dan kerugian yang lebih besar di pihak musuh Islam, termasuk melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan terbunuhnya diri sendiri."Amaliyah Al-Istisyhad berbeda dengan bunuh diri," tegas MUI.

( republika.co.id )

Misteri Mayat Diatas Kubah Masjid Nabawi

Misteri Mayat Diatas Kubah Masjid Nabawi


Qubbatul Khadhra' (kubah hijau) yang terlihat megah di Masjid Nabawi berfungsi menaungi kuburan jasad Rasul Saw yang mulia didampingi kedua sahabatnya sekaligusmertuanya yaitu Abu Bakar Siddiq ra, dan Umar bin Khattab ra. Tempat tersebut dahulunya adalah rumah baginda Rasul Saw karena setiap Rasul yang diutus oleh Allah Swtdikuburkan di mana dia wafat. Sebagaimana sabda Nabi Saw: Tidak dicabut nyawa seorangNabi pun melainkan dikebumikan dimana dia wafat. (HR. Ibnu Majah)
Sejarah bercerita, ketika Nabi sampai di Madinah, pertama sekali dikerjakan Nabi Saw adalah membangun Masjid Nabawi dengan membeli tanah seharga 10 dinar kepunyaan dua orang anak yatim Sahl dan Suhail berukuran 3 x 30 m.
Bangunan yang sederhana itu hanya berdindingkan tanah yang dikeringkan, bertiangkan pohon kurma dan beratapkan pelepah kurma. Sebelah Timur bangunan Masjid Nabawi dibangun rumah Nabi Saw, dansebelah Barat dibangun ruangan untuk orang-orang miskin dari kaum Muhajirin yang pada akhirnya tempat itu dikenal dengan tempat ahli Suffah (karena mereka tidur berbantalkanpelana kuda).
Baru pada tahun ke-7 H, Nabi mengadakan perluasan Masjid Nabawi ke arah Timur, Barat, dan Utara sehingga berbentuk bujursangkar 45 x 45 m dengan luas mencapai2.025 m2 dan program jangka panjang untuk memperluas Masjid Nabawi seperti yang kita lihat sekarang ini diisyaratkan oleh Nabi Saw dengan sabdanya menjelang wafat: "Selayaknya kita memperluas masjid ini".
Hingga pada tahun ke-17 H, Amirul Mukminin Umar bin Khattab khalifah kedua, memperluaske arah Selatan dan Barat masing-masing 5 mdan ke Utara 15 m, dan dilanjutkan oleh Usman bin Affan khalifah ketiga memperluas ke arah Selatan, Utara dan Barat masing-masing 5 m pada tahun ke-29 H.
Akhirnya pada masa Khalifah Bani Umayyah Al-Walid bin Abdul Malik pada tahun 88 H, memperluas ke semua sisi Masjid Nabawi termasuk ke arah Timur (rumah Nabi) dan kamar-kamar isteri Nabi (hujurat) sehingga makam Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar Siddiq, dan Umar bin Khattab termasuk bagiandari masjid dan berada di dalam masjid yang sebelumnya terpisah dari masjid.
Inilah yang menjadi pembahasan para ulama dan fukaha di dalam Fikih Islam, yaitu mendirikan bagunan seperti rumah kubah, madrasah, dan masjid di atas kuburan. KarenaNabi Saw bersabda : Allah mengutuk umat Yahudi dan Nasrani yang membuat kuburan para nabi mereka menjadi masjid-masjid (tempat peribadatan). (HR. Bukhari Muslim)
Hadis di atas dipahami oleh sebagian ulama terutama di kalangan pengikut Syekh Muhammad bin Abdul Wahab (Th. 1115 H/ 1703 M di Masjid Saudi Arabia, dan aliran ini disebut oleh para rivalnya sebagai aliran Wahabiyah, dan di Indonesia dengan aliran Salafi). Secara umum, tidak boleh melakukan kegiatan ibadah di atas kuburan, berdoa menghadap kuburan, dan membangun kubah di atas kuburan.
Terakhir ada seorang manusia yang memanjat kubah hijau Masjid Nabawi untuk dihancurkan, lalu disambar petir secara tiba-tiba dan mati. Mayatnya melekat pada kubah hijau tersebut dan tidak dapat diturunkan sampai sekarang. Syekh Zubaidy, ahli sejarah Madinah menceritakan ada seorang soleh di kota Madinah bermimpi, dan terdengar suara yang mengatakan "Tidak ada satu orang pun yang dapat menurunkan mayat tersebut, agar orang yang belakangan hari dapat mengambil, i'tibar".
Hingga sekarang mayat tersebut masih ada dan dapat disaksikan langsung dengan mata kepala. Bagi yang tidak dapat berkunjung ke sana dapat mengakses internet google "Ada Mayat di atas Kubah Masjid Nabawi".
Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini, terlepas dari kebenarannya, bahwa kembali kepada Tauhid yang murni seperti zaman Rasul Saw adalah tujuan dari dakwah Islam dan misi para Rasul dan umat Islam mesti menerimanya, jika tidak ingin menjadi orang musyrik. Akan tetapi pemeliharaan nilai sejarah dan para pelaku sejarah juga penting, karena Allah berfirman : Sungguh di dalam sejarah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal. (QS. Yusuf : 111).
Akhirnya jika pelaku sejarah tidak boleh dikenang, tidak dimuliakan, tidak dihormati, kuburannya diratakan, bagaimana kita mengambil pelajaran dari sejarah tersebut? Adapun maksud Nabi Saw Allah mengutuk Yahudi dan Nasrani menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, adalah menyembah kuburan. Semoga kita dapat pelajaran. Wallahua'lam *****
( situslakalaka.blogspot.com )

Selasa, 10 Mei 2011

Dulu Berjasa, Sekarang Diperalat Intelijen (2)

Dulu Berjasa, Sekarang Diperalat Intelijen? (2)

SEMENJAK ditandatanganinya "Perjanjian Renville" antara Pemerintahan RI dengan Penjajah Belanda, di mana salah satu kesepakatannya adalah berupa gencatan senajata dan pengakuan garis "Demarkasi Van Mook", maka ini telah menjadi pil pahit bagi Indonesia, termasuk bagi Kartosoewirjo yang telah lama merasa berdarah-darah.
Perjanjian yang mewajibkan Pemerintah Indonesia menarik semua pasukannya dan mengakui beberapa wilayah yang dikuasi Belanda dinilai Kartosoewirjo sebagai sikap 'tunduk' pada penjajah kafir.
Ketika semua pasukan harus menarik diri dan pindah ke Jawa Tengah, sebagai konsekwensi Perjanjian Renville, Kartosoewirjo justru bersikap sebaliknya. Bersama Hizbullah dan Sabilillah –keduanya adalah salah satu sayap mujahidin dan kesatuan santri pembela tanah air— dan lebih memilih tetap tinggal untuk meneruskan perlawanan terhadap penjajah (Belanda).
Kekecewaan terhadap Perjanjian Renville ini bahkan sempat membuat Kartosoewirjo menyebut Amir Sjafroedin sebagai seorang ' laknatoellah ' (yang dilaknat Allah) dan penghianat yang telah 'menjual' Jawa Barat serta sikap lemah Soekarno.
Sebagai sikap tegas penolakan Renville, maka 10 Januari 1948 bertemulah perwakilan para pejuang ( mujahidin ) yang mewakili sekitar 160sayap organisasi Islam. Mereka adalah sayap santri yang telah menyerahkan tenaga, pikiran dan nyawanya untuk membela negara melawan penjajah kafir. Hadir beberapa komandan teritorial penting. Di antaranya; Sanusi Partawidjaja, Ketua Masyumi Daerah Priangan, Raden Oni, pemimpin Sabilillah Priangan, Dahlan Lukman, Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Siti Murtaji'ah, Ketua GPII Puteri, Abdulullah Ridwan, sebagai Ketua Hizbullah Priangan dan Ketua Masyumi Cabang Garut, Saefullah.
Mereka bertemu di desa Pangwedusan distrik Cicayong untuk membentuk Majelis Islam atau Majelis Umat Islam dan akhirnya mendirikan Tentara Islam Indonesia (TII). Ketua Majelis Islam dipimpin oleh SM Kartosoewiryo, Sekretaris oleh Supradja dan Bendahara dipegang oleh Sanusi Partawidjaja. Sedangkan bidang penerangan dan kehakiman masing.-masing oleh Toha Arsjad dan Abdulkudus Gozali Tusi. Adapun tugas Majelis Islam adalah melanjutkan dan memimpin perang gerilya melawan Belanda di daerah-daerah yang telah dilepaskan/hijrah TNI ke Jawa Tengah.
Sejak itulah Tentara Islam Indonesia (TII) berjuang keras menahan kehadiran tentara Belanda yang akan menguasai Jawa Barat.
Dalam buku "Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia S.M. Kartosoewirjo", karangan Al Chaidar (1999) disebutkan, ide pendirian TII ini murni karena sikap rasa juangpara santri yang sesunnguhnya tidak mau tunduk pada tentara penjajah, akibat sikap 'lemah' pemerintah RI yang mudah tundukpada penjajah.
Sebagaimana dikutip Al Chaidar, tercatat ucapan penting Kamran, salah satu peserta pertemuan ini ingin agar Perjanjian Renville dibatalkan.
"Kalau pemerintah RI tidak sanggup membatalkan Renville, lebih baik pemerintah kita ini kita bubarkan dan membentuk lagi pemerintahan baru dengan tjorak baru. Di Eropa dua aliran sedang berdjuang dan besar kemungkinan akan terjadi perang dunia III, ja'ni aliran Rusia lawan Amerika. Kalau kita di sini mengikuti Rusia kita akan digempur Amerika, begitu djuga sebaliknja. Dari itu kita harus mendirikan negara baru, ja'ni Negara Islam. Timbulnya Negara Islam ini,jang akan menyelamatkan Negara." (" Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia S.M. Kartosoewirjo", Al Chaidar, 1999)
Jelas sekali jika awal gagasan pendirian NII ingin menyelamatkan negara. Seperti diketahui, semanjak Indonesia dalam wilayah jajahan, banyak sayap-sayap milisi pejuang lahir untuk membela Negara. Apalagi karena Indonesia mayoritas Muslim, hampir semua organisasi Islam memiliki sayap militer. Sebagai bentuk bela Negara ini, ulama bahkan banyak berperan ambil bagian penting mensupport masyarakat melawan penjajah kafir hingga ke desa-desa.
Dalam buku "API Sejarah 2" (2010), karya Ahmad Mansur Suryanegara disebutkan, saat terjadinya protes sosial di Pesantren Sukamanah 18 Februari 1944 yang melahirkan resolusi politik dalam bentuk 'jihad fi sabilillah' yang dipimpin para ulama untuk menuntut Indonesia Merdeka berdasarkan Islam.
Peran para mujahid (pejuang Islam) dalam membela kemerdekaan ini tak bisa dianggap kecil. Ahmad Mansur Suryanegara mengutip perbedaan kekuatan massa partai politik IslamMasyumi yang memiliki sayap militer bernama Laskar Hizbullah dan Laskar Fi Sabilillah.
"Nampaknya, Soetan Sjahrir baru menyadari realitas kekuatan Partai politik Islam Indonesia, Masyumi. Memiliki massa pendukung partai yang konkrit dan sangat besar serta memiliki Laskar Hizbullah dan Barisan Sabilillah yang sangat kuat. Kebesaran massa politik Islam Masyumi pada massa itu, dapat diukur dengan perbandingan massanya satu kabupaten saja, sama dengan massa partai non Islam lainnya untuk seluruh Indonesia."
Umumnya para pejuang kemerdekaan adalah dimotori ulama dan para santri. Wajar jika besar harapan mereka Indonesia menjadi Negara Islam. Jadi ide dan gagasan seperti ini sebenarnya bukan semata ada pada diri Kartosoewirjo. Bahkan ide seperti ini makin tajam taktala penentuan Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945.
Prof Dr Soepomo sempat menyampaikan pendapatnya soal ini:
"Memang di sini terlihat ada dua paham, ialah paham dari anggota-anggota ahli agama yang menganjurkan supaya Indonesia didirikansebagai Negara Islam. Dan anjuran lain, sebagai telah dianjurkan Tuan Mohammad Hatta ialah negara persatuan nasional yang semisalnya urusan agama dan urusan Islam dengan perkataan lain, bukan Negara Islam." (API Sejarah 2 , 2010).
Lagi pula adalah hal yang wajar jika saat itu ada keinginan pendirian Negara Islam. Sebab, menurut Ahmad Masnyur Suryanegara, sebelum pendudukan tentara Jepang, Nusantara Indonesia telah berdiri sekitar 40 Kesultanan Islam.
Tapi entahlah, mengapa dalam sejarah belakangan, kiprah para mujahidin dan pejuang kemerdekaan itu lebih ditonjolkan (tepatnya lebih diperkenalkan ke masyarakat) dari sisi pemberontakannya? Dan mengapa pula di wilayah Nusantara yang dikenal memiliki banyak kesultanan Islam ini masyarakat sering 'ditakut-takuti' meski hanya untuk menyebut kata "Negara Islam"?*/ bersambung

Rep: Akbar Muzakki
Red: Panji Islam
( hidayatullah.com )

Rahasia Tersembunyi Di Balik Nama MUHAMMAD

Rahasia Tersembunyi Di Balik Nama MUHAMMAD

Bulan kemarin saya menemukan artikel kaskus yang menggugah terkait rahasia dibalik nama Muhammad , dimana banyak makna yang tersirat dalam kebesaran nama yang sederhana itu. entah apakah ini merupakan salah satu mukjizat atau sekedar kebetulan saja, bahwa ada fakta menarik di abjad/huruf-huruf yang tersusun dari nama itu:

1. Kata Muhammad , jika kita gabungkan dalam bentuk normal mim-kha-mim-kha-dal , maka akan menjadi sebuah sketsa seorang manusia. Anda tentu sudah maklum Jika sebaik-baik mahluk yang pernah diciptakan oleh Tuhan di alam semesta ini adalah MANUSIA . Dengan segala kelebihan mereka, sementara mahluk lain hanyalah hewan, tumbuhan dan planet-planet yang penuh rahasia.

2. Kata Ahmad, jika kita cermati satu-persatuhurufnya maka huruf-huruf itu akan menggambarkan sosok orang yang sedang melakukan sholat, tahukah kalian bahwa SHOLAT merupakan sebaik-baik doa dan ibadah yang pernah diperintahkanNya.

3. Kata Muhammad jika digabungkan huruf-hurufnya maka akan berbentuk layaknya manusia yang sedang sujud dalam shalat. dalam gerakan SUJUD dalam Sholat merupakan inti dari semua rukun-rukunnya, karena pada saat sujud manusia menundukkan 8 bagian tubuhnya di bumi bukti kepasrahan total kepada sang pencipta.
Subhanallah, Allahu Akbar, betapa rahasia Allah sangat menggetarkan hati, saya yakin masih banyak tersirat rahasia-rahaisa lain dibalik sosok, nama dan semua yang berkaitan dengan sang kekasih sejati 'Habibullah: Muhammad' Shallallahu'alaihi Wa Sallam
Disusun dari Berbagai Sumber
( situslakalaka.blogspot.com )
Attachment includes the note and its objects

Sekelompok Ilmuwan Berhasil Menemukan Letak Terompet Malaikat Isrofil

Sekelompok Ilmuwan Berhasil Menemukan Letak Terompet Malaikat Isrofil

Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksilain menyebutkan bentuknya datar saja.
Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama "Wilkinson Microwave Anisotropy Prob" (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.
Di mana pada bagian ujung belakang terompet (baca alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di manabumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable) (lihat gambar bentuk alam semesta diatas).

Bentuk Alam Semesta
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakantentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :" Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikansangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkandimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah" . Saya bertanya : " Ya Rasulullah apakah sangkakalaitu? " Jawab Rasulullah : " Bagaikan tanduk dari cahaya." Saya tanya : " Bagaimana besarnya? " Jawab Rasulullah : " Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza' (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan). "
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.
Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama – rama yang hidup di tengah – tengah kaldera gunungberapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.
Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 : " Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri. "
Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan haditsdi atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.
"Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak – anak jadi beruban dan setan – setan berlarian."
Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, bagaimana dengan peniupnya dan bagaimana pula Sang Pencipta keduanya? Maha Besar Engkau Ya Allah, Allahu Akbar!

Sumber :http://unik-aneh-langka.blogspot.com/2011/05/ternyata-alam-semesta-berbentuk-teropet.html