Jumat, 10 Juni 2011

Ideologi Islam, Solusi Bukan Ancaman

Disadari atau tidak, pengertian agama yang dipahami masyarakat luas saat ini adalah agama dalam pengertian Barat yang sekularistik. Agama dalam kamus Barat, hanya menyangkut hubungan privat antara manusia dengan Tuhan, dan tidak berhubungan dengan seluruh aspek kehidupan manusia.
Kalaupun mengatur hubungan antar manusia, agama hanya mengatur pada aspek yang terbatas, misalnya ibadah ritual (worship) dan akhlak (moral), tidak mengatur seluruh aspek kehidupan secara total dan menyeluruh.
Para intelektual Barat, dalam mendefinisikan agama, kadang dipengaruhi oleh latar belakang mereka yang beragama Kristen, di samping tentunya terpengaruh paham sekularisme.
Misalnya, Emile Durkheim dalam bukunya Les Formes Elementaries de La Vie Religiese (Bentuk-bentuk Elementer dalam KehidupanBeragama), mengatakan: Religion is an interdependant whole composed of belief and rites (faith and practices) related to sacred thing, unites adherents in a single community known as Church. (Agama adalah suatu keseluruhan yang bagian-bagiannya saling bersandar yang satu pada yang lain, terdiri dari kepercayaan dan ritus-ritus (keimanan dan ibadat) yang dihubungkan dengan hal yang suci, dan mengikat pengikutnya dalam suatu masyarakat yang disebut gereja). Definisi Durkheim ini di samping mengartikan unsur agama secara sempit dan sekularistik, yakni hanya terdiri dari keyakinan dan ibadah ritual, juga ternyata sangat dipengaruhi oleh tempat di mana dia hidup, yaitu masyarakat Kristen.
Ketika umat Islam mengambil makna agama yang sekularistik itu, lalu diterapkan pada Islam, yang terjadi adalah reduksi dan distorsi. Akhirnya Islam dipahami seperti agama-agama lainnya yang a-politis dan tidak mampu mengatur kehidupan manusia.
Padahal, sebagai agama sempurna, sesungguhnya Islam telah mengatur seluruh perikehidupan manusia tanpa kecuali. Tak ada satupun persoalan hidup yang terjadi pada manusia, kecuali Islam telah menjelaskan tata aturannya.
Allah SWT berfirman:
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian…" (QS Al-Maidah: 3).
Juga di ayat yang lain Allah berfirman:
"Dan telah Kami turunkan kepadamu (Muhammad) Al-Kitab (Alquran) menjelaskan segala sesuatu." (QS An Nahl: 89).
Karenanya, jika kita membuka Alquran, akan kita dapati banyak ayat Alquran menerangkan tentang berbagai aspek kehidupan manusia, tidak hanya ibadah dan akhlak.
Dalam bidang ekonomi, misalnya terdapat ayat:
"Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba." (QS Al Baqarah: 275).
Dalam aspek politik/pemerintahan, misalnya terdapat ayat berikut:
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) danlebih baik akibatnya." (QS An Nisa: 59).
Dalam masalah sosial kemasyarakatan, misalnya terdapat ayat berikut:
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu daridiri yang satu, dan dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak…" (QS An Nisa: 11).
Tentang strategi militer, misalnya ada ayat:
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan (untuk berperang) yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu, dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengenalnya; sedang Allah mengetahuinya." (QS Al Anfal: 60).
Mengenai masalah pendidikan/ilmu pengetahuan, misalnya ada ayat berbunyi:
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS Al-Mujaadilah: 11). Mengenai sanksi dan hukuman pidana, misalnya ada ayat:
"Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagiapa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Al Maidah: 38). Itulah sebagian ayat-ayat Alquran yang membuktikan bahwa Islam membahas dan mengatur segala aspek kehidupan manusia.

Ideologi Islam Bukan Ancaman

Mungkin ada yang khawatir ketika Islam dijadikan ideologi, sehingga muncul pertanyaan, apakah ideologi Islam adalah sebuah ancaman? Jawabannya sangat tergantung dari cara pandang ideologis yang digunakan.
Cara pandang ideologis, adalah cara pandang terhadap suatu fakta berdasarkan keyakinan tertentu pada sebuah ideologi. Menurut cara pandang ideologi kapitalisme, Islam ideologi jelas merupakan ancaman baginya. Sebab, metode penerapan ideologi Kapitalisme adalah dengan Isti'mar (penjajahan/imperialisme).
Sementara itu ideologi Islam anti imperialisme. Jadi Islam adalah ancaman bagi mereka yang menebarkan penjajahan dan kezaliman di atas muka bumi. Tapi bagi umat manusia secara keseluruhan Islam adalah sebuah harapan, solusi atas berbagai problematika umat manusia.
Justru kapitalisme yang diterapkan saat ini bukan sekadar menjadi ancaman, tapi sudah menjadi bahaya nyata yang menyengsarakan umat manusia. Kemiskinan, kelaparan, kerusakan moral, kerusakan lingkungan dll adalah bukti nyata bahaya ideologi kapitalisme.
Jadi, dengan kata ideologi Islam, sebenarnya dimaksudkan agar Islam kembali menempati posisinya yang layak yang telah ditetapkan Allah baginya. Yaitu sebagai penuntun dan pengatur segala urusan hidup manusia secara utuh dan menyeluruh (kaaffah). Agar manusia meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Insya Allah. ***

OLEH: Muhammadun
Komisi Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau
(batampos.co.id)

Tidak ada komentar: