Rabu, 10 Juli 2013

Amerika Serikat Biayai Penggulingan Mursi???


KAIRO -- Presiden Mesir yang terpilih lewat pemilihan
demokrasi, Muhammad Mursi dengan mudah digulingkan dari
kursi presiden lewat kudeta militer pekan lalu. Amerika Serikat
(AS) dituduh berada di balik penggulingan itu setelah puluhan
dokumen mengungkap aliran uang dari negara itu kepada
kelompok di Mesir untuk menekan agar presiden digulingkan.
Dalam laporan Al-Jazeera, Rabu (10/7), peninjauan pada
puluhan dokumen pemerintah federal AS menunjukkan
Washington diam-diam mendanai tokoh oposisi senior Mesir
yang menyerukan penggulingan Muhammad Mursi.
Dokumen yang diperoleh dari Dokumen Pelaporan Investigasi
UC Berkeley menunjukkan dana disalurkan melalui program
Departemen Luar Negeri untuk mempromosikan demokrasi di
kawasan Timur Tengah. Program tersebut mendukung penuh
aktivis dan politisi yang membuat kerusuhan di Mesir setelah
penggulingan Hosni Mubarak pada Februari 2011.
Program yang disebut oleh pejabat AS sebagai inisiatif
bantuan demokrasi tersebut merupakan bagian dari upaya
pemerintah Obama untuk menghentikan sekuler pro-
Washington dan memenangkan kembali pengaruh di negara-
negara Arab, yang sebagian besar menentang kepentingan AS
di Timur Tengah.
Aktivis yang didanai program tersebut termasuk seorang
perwira polisi Mesir yang merencanakan kekerasan untuk
menggulingkan pemerintahan Mursi. Dana juga mengalir ke
seorang politisi anti-Islam yang menganjurkan penutupan
masjid dan menyeret pengkhotbah, serta politisi oposisi yang
mendorong penggulingan Mursi.
Al Jazeera menulis dalam laporannya informasi yang diperoleh
di bawah Undang-undang Keterbukaan Informasi, wawancara,
dan catatan publik mengungkapkan bantuan demokrasi
Washington mungkin telah melanggar hukum Mesir yang
melarang pendanaan politik asing.
Hal itu juga mungkin melanggar peraturan pemerintah AS
sendiri yang melarang penggunaan uang pembayar pajak
untuk mendanai politisi asing atau kegiatan subversif
keuangan yang menarget pemerintah terpilih secara
demokratis. Presiden Barack Obama sendiri membantah
keterlibatan pemerintahannya dalam peristiwa politik di Mesir.
( ROL )

Tidak ada komentar: