hidayatullah.com --Seorang pilot Delta Airlines di bandara Memphis, Amerika Serikat, hari Juma't (06/5) menurunkan dua orang penumpang Muslim dari pesawatnya, dengan alasan yang rasis.
Masudur Rahman, seorang instruktur tambahan bahasa Arab di Universitas Memphis telah menaiki pesawat Delta Connection menuju Charlotte, Carolina Utara. Pesawat kemudian bergerak menjauhi gerbang menuju landasan. Tapi tak lama kemudian pilot mengumumkan bahwa pesawat harus kembali.
Setelah itu Rahman bersama seorang temannya diminta turun dengan alasan penumpang lain merasa tidak nyaman dengan keberadaan keduanya.
Rahman mengatakan, ia bepergian dengan mengenakan pakaian tradisional India. Sementara temannya, Muhammad Zaghloul dari Asosiasi Islam Great Memphis, berpakaianArab lengkap dengan penutup kepalanya.
"Ini rasisme dan bias yang didasarkan pada agama dan penampilan kami, dan karena misinformasi tentang agama kami," kata Rahman. "Jika mereka memahami Islam, mereka tidak akan melakukan ini," imbuhnya.
Seorang jurubicara Delta Air mengatakan, kebijakan itu bukan berasal dari perusahaannya, dan penerbangan itu dioperasikan oleh Atlantic Southeast Airlines yang berbasis di Atlanta.
Namun ASA tidak menjawab telepon yang berusaha untuk meminta komentarnya.
Administrasi Keamanan Transportasi AS ikut menegaskan bahwa aksi itu bukan inisiatif dariagen Delta Airlines.
Hambatan perjalanan bagi Muslim atau warga Amerika lain yang bernama Arab atau berpenampilan seperti orang Arab sering dialami mereka. Para petugas di bandara AS sering mencegat mereka dengan alasan tidak jelas, kecuali hanya menyebutkan demi alasan keamanan. Kejadian seperti itu pun terjadi pada hari kemerdekaan Amerika Serikat tahun lalu.
Rahman dan Zaghloul akhirnya diikutkan pada penerbangan selanjutnya dan ia mengadukan masalah itu kepada lembaga advokasi HAM Muslim Council on Islamic-American Relations (CAIR) Washington DC.
* Sumber : an
Red: Dija
Attachment includes the note and its objects
Tidak ada komentar:
Posting Komentar