Senin, 15 Juli 2013

Pengorbanan Pemuda Palestina Untuk Shalat Di Al - Aqsha (Bagaimana dengam Kita?)

Al- Quds. Masjidil Aqsha menjadi tempat
yang dirindukan kaum beriman, dan mimpi untuk shalat di
dalamnya , seperti yang diraih para pemuda Palestina , mereka
memiliki jiwa berkorban dan berjuang menghadapi bahaya

yang mengancam kehidupan mereka.
Meskipun patroli Zionis dan menara pengawas serta aparat
pengintai , hal itu tidak menghalangi para pecinta Al -Aqsha
untuk menyambut seruan dan merespon panggilannya ,
terutama di bulan Ramadhan. Walaupun mengharuskan
mereka melompati dinding pemisah rasial yang memisahkan
kota Al -Quds dan Tepi Barat.
Banyak para pemuda Palestina dari Tepi Barat yang dilarang
masuk Al -Quds melompati dinding , meski ancaman bahaya
mengintai mereka , seperti ditangkap, ditembak atau
mengalami patah tulang.
Seorang pemuda , Muhammad Abdul Rahim dari kamp Amari
Ramallah menyatakan kepada koresponden Pusat Informasi
Palestina , kami memantau patroli secara detail, saya bersama
5 kawan melompati dinding pemisah menggunakan tangga
panjang , kemudian naik dan turun dengan cara yang sama.
Penjajah Zionis melarang warga di bawah usia 40 tahun
memasuki Al -Quds , kecintaan kami kepada Al- Aqsha
mendorong kami menantang bahaya dan menolak instruksi
penjajah Zionis , kami tidak rela menerima instruksi dari
penjajah.
Para pemuda sepakat, semua bahaya terasa ringan di depan
pahala besar yang menanti mereka, dengan sampai di Al -
Aqsha , di tengah rencana yahudisasi dan larangan bagi kaum
muslimin memasukinya. Kelezatan kemenangan dan
mengalahkan dinding pemisah yang sangat tinggi memiliki
cita rasa khusus yang tidak banyak diketahui orang, ungkap
mereka. ( infopalestina/dakwatuna.com )

Tidak ada komentar: