Sabtu, 11 Juni 2011

Masjid-Masjid Bersejarah di Eropa

Banyak masjid megah berdiri di benua Eropa. Sebagian telah ada sejak abad ke-13, sebagian besar dibangun era 1980-an atau hasil konversi dari gereja - yang karena ditinggalkan jamaahnya kemudian diambil alih kaum Muslim.
Berikut beberapa di antaranya:

Masjid Shah Jahan

Masjid Shah Jahan (juga dikenal sebagai Masjid Woking) adalah masjid yang dibangun pertama di Inggris. Masjid ini dibangun 1889 di Woking, 30 mil sebelah barat London di Jalan Oriental.
Shah Jahan Masjid ini dibangun pada tahun 1889 sebagai salah satu masjid pertama di Eropa Barat. Pendirinya adalah orientalis Dr Gottlieb Wilhelm Leitner, dan dipelihara sejak saat itu sebagai sebuah Wakaf. Shah Jahan Begum adalah salah satu dari empat penguasa muslim wanita dari Bhopal yang memerintah antara 1819 dan 1926.
Shah Jahan Begum menyumbang cukup besar terhadap pembangunan masjid. Sebuah gambar dari Masjid Woking oleh arsitek WI Chambers diumumkan dalam The Building News and Engineering Journal tanggal 2 Agustus 1889, lama sebelum masjid selesai dibangun, Masjid ini dibuka untuk umum pada bulan Oktober atau November, 1889.


Masjid Madinah

Terletak di Horsham, West Sussex, Inggris. Masjid ini mulai difungsikan sebagai tahun 2008, setelah sejak 1857 difungsikan sebagai Kapel Baptis. Horsham adalah sebuah kota pasar kuno di daerah West Sussex, Inggris.
Horsham dikembangkan dari abad ke-10. Ketika kota menjadi semakin ramai, masyarakat Kristen membangun gereja ini khusus untuk keperluan pembaptisan pada abad ke-17.
Pendirinya adalah pendeta bernama Raynsford yang mendirikan pertama kali pada tahun 1814. Cikal bakalnya adalah sebuah ruang di sayap rumahnya.
Tetapi pada tahun 1857 gedung permanen didirikan di dekat Taman Terrace Timur.
Sebelum diambil alih Muslim, bangunan ini sempat difungsikan sebagai sebuah salon rambut.

Masjid Sultan Eyüp

Masjid ini terletak di distrik Eyüp di sisi Eropa di kota Istanbul, dekat Golden Horn, di luar Benteng Konstantinopel. Dibangun pada 1458, itu adalah masjid pertama yang dibangun oleh Turki Ottoman setelah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453.
Masjid itu dibangun di dekat istana Abu Ayyub al-Ansari (Turki: Eyüp Sultan), yang meninggal selama serangan Arab di Konstantinopel. Makamnya sangat dihormati oleh umat Islam, menarik banyak peziarah. Beberapa barang pribadinya diawetkan di dalam kubur.

Masjid Wina

Menara masjid ini hanya 30 meter, dan kubah berdiameter 20 meter, tak semegah dan seistimewa masjid rupawan di Tanah Air. Namun selama lebih dari 30 tahun, masjid ini menjadi pusat kajian dan pengembangan Islam di Austria.
Masjid ini berkembang dengan donasi kerajaan Arab Saudi dan delapan negara Islam lain.
Vienna Islamic Center dibangun dari 1975 hingga 1979. Masjid ini menjadi pusat kegiatan amaliyah selama Ramadhan bagi Muslim Austria, mampu mengakomodasi 8 persen dari 430 ribu Muslim yang tinggal di negeri ini.
Masjid ini merupakan rujukan bagi mualaf ketika ingin mendapatkan pemahaman Islam. Rata-rata 2 hingga 3 orang warga asli Austria setiap bulannya berkunjung ke masjid untuk mendapat pencerahan mengenai Islam dan menyatakan syahadat.

Masjid Lala Mustafa Pasha

Masjid Lala Mustafa Pasha awalnya dikenal sebagai Katedral Saint Nicolas. Bangunan ini adalah bangunan abad pertengahan terbesar di Famagusta, Siprus Utara. Dibangun mulai tahun 1298 dan ditahbiskan sebagai katedral Kristen pada tahun 1328. Katedral diubah menjadi masjid setelah Kekaisaran Ottoman menguasai Famagusta pada tahun 1571 dan tetap menjadi masjid hingga saat ini.
Dinasti Lusignan Perancis yang memerintahsebagai Raja Siprus 1192-1489 dan telah membawa arsitektur Gothic dalam interior bangunan ini.Di bangunan ini pula Lusignan dinobatkan sebagai Raja Yerusalem.
Bagian atas dua menara katedral pernah mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa bumi dan pemboman Ottoman 1571. Bulan Agustus 1571, Siprus jatuh di bawah kontrol Ottoman dan katedral diubah menjadi masjid dan berganti nama menjadi St Sophia Mosque of Gazimagosa.
Tradisi Islam menyatakan bahwa penggambaran manusia, hewan, dan agama lain dalam arsitektur masjid dilarang, sehingga hampir semua interior termasuk patung salib, lukisan-lukisan padadinding dan jendela kaca patri dan mezbah itu dihapus. Namun beberapa makam masih dapat diidentifikasi dalam lorong utara.
Pada tahun 1954 namanya diubah lagi Masjid Lala Mustafa Pasha.

Masjid Selimiye

Sebelum menjadi masjid, bangunan ini adalah Cathédrale Sainte Sophie. Masjid yang terletak di Nicosia ini dibangun pada 1209 dan 1228 ditahbiskan sebagai katedral.
Bangunan ini dirancang dengan gaya GothicPrancis dari abad ke-13. Raja-raja Siprus dimahkotai di sini hingga Venesia mengambil alih pulau itu pada 1489.
Bangunan ini mulai berfungsi sebagai masjid sejak konversi pada tahun 1570. Dinamakan sebagai Masjid Selimiye sejak tahun 1950.
(republika.co.id)

Tidak ada komentar: